Pages

Minggu, 30 Desember 2012


Cara Mudah Merubah Flashdisk Menjadi Harddisk | Tips Komputer | Cara Ubah Flashdisk Menjadi HARDDISK

Cara Mudah Merubah Flashdisk Menjadi Harddisk | Tips Komputer | Cara Ubah Flashdisk Menjadi HARDDISK - Sobat mempunyai harddisk yang kecil atau sobat masih kurang dengan harddisk yang sudah sobat miliki, dan untuk membeli harganya masih mahal. Kalo memang demikian, sobat jangan khawatir karena disini saya akan memberikan tutorial  Cara Mengubah Flashdisk Menjadi Harddisk yang mungkin berguna bagi sobat. Dan dengan flashdisk semua masalah sobat di atas bisa teratasi, Ya dipostingan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana mengubah flashdisk menjadi terbaca harddisk di komputer sobat, Apakah para sobat kolom blog gratis tertarik untuk mencobanya??? Kalou memang tertarik langsung saja!!! berikut Cara Mudah Merubah Flashdisk Menjadi Harddisk | Membuat Flashdisk Menjadi Harddisk :
  1. Download software Lexar Usb Format ]>>
  2. Silahkan sobat masukan flashdisk ke komputer
  3. jalankan Lexar Usb Format
  4. Pilih Lokasi Flashdisk sobat.
  5. Kemudian klik Flip Removeable Bit seperti gambar dibawah ini :


  6. Setelah proses selesai kemudian sobat akan disuruh untuk mencabut flashdisk sobat kemudian masukan ke komputer kembali, untuk melihat perubahannya silahkan buka explore lalu klik kanan di flashdisk.
  7. Gimana apa sobat masih bingung????.
  8. Saya anggap para sobat sudah bisa dan sekarang saya lanjutkan cara membuat partisi di flashdisknya.


Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/05/cara-merubah-flashdisk-menjadi-harddisk.html#ixzz2GY1XTprp

Senin, 24 Desember 2012

Windows XP Portable dalam Flashdisk



windows 7, meskipun banyak keunggulan dibanyak sisi, tapi ada juga kelemahanya yang bikin I’ll feel yaitu banyak progam-progam yang tidak cocok diinstall.
Kalau masalahnya mudah, cukup make Run Administrator (klik kanan pada icon progam -> Run Administrator). Tapi kalau pogam yang gak up to date on Releas-nya gak bakalan bisa di buka tuh softwarenya.
Cara yang paling mudah – gak pake back on installing windows xp jalan pintasnya make windows xp Portable atau mini xp. semisal Hiren’s Boot Cd, Ghost dkk.
Tapi berhubung Tools andalan Hiren’s Boot Cd file downloadnya besar yakni sekitar 500 Mb Recommended make Mini XP dalam Flashdisk.
http://blog.tmcnet.com/blog/tom-keating/images/windows-on-usb-key.jpg
Berikut adalah cara untuk membuat usb kita bisa menjadi windows XP yang portable, artinya setiap saat kita bisa menancapkan Flashdisk kedalam sebuah komputer atau laptop dan menjalankan windows xp tanpa harus melalui install terlebih dahulu.
Untuk membuat usb flasdisk menjadi windows XP  portable tidak diperlukan cara yang rumit, kita hanya membutuhkan sebuah flasdisk  dengan ukuran 1 GB keatas.
Cara membuat selengkapnya sebagai berikut :
  1. Download dulu File yang akan kita gunakan untuk membuat Windows XP portable di Link Download Mini XP USB -> http://www.indowebster.com/downloads/ebjaih/w3z4f5u4m5e4a4f5t3t3n4
  2. Extract file hasil download dan akan menghasilkan file GHOST32.exe dan minixp2.GHO
  3. Siapkan Flashdisk dengan ukuran 1 Gb atau lebih, dan yakinkan bahwa sudah tidak ada lagi data yang penting di dalam flashdisk tersebut, karena proses yang akan kita lakukan akan menghapus semua data yang ada dalam flashdisk tersebut.
  4. Tancapkan Flashdisk kedalam komputer
  5. Kemudian Jalankan file GHOST32.exe , kemudian masuk menu Lokal ghost-> disk-> From image
  6. Lanjutkan dengan memilih sourcenya dan pilih file minixp2.GHO sebagai image  yang akan kita jadikan XP portable
  7. Langkah terahir pilih target atau destination ke flashdisk yang akan kita jadikan usb xp portable.
  8. Tunggu sampai selesai dan silakan dicoba Flasdisk yang sudah kita jadikan Windows XP Mini Portable.
  9. Untuk menjalankan, seting boot bios komputer atau laptop melalui Flashdik
  10. Selesai
Selamat mencoba ..

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)


RENCANA PEMBELAJARAN MIKROTEACHING
(RPM)
Mata Pelajaran               : Matematika
Kelas/ Semester            : X/ Genap
Standar Kompetensi   : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas segitiga
Kompetensi Dasar       : Menyelesaikan luas segitiga
Indikator                         : Menggunakan sifat dan aturan sinus untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas segitiga
Alokasi Waktu                : 1 x 15 menit
I.            Tujuan Pembelajaran
  1. Siswa mampu menemukan sifat-sifat dan aturan sinus pada operasi trigonometri untuk memecahkan masalah luas segitiga
  2. Siswa mampu menggunakan sifat-sifat dan aturan sinus pada operasi trigonometri dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas segitiga
II.            Materi Ajar
Sifat dan aturan sinus dalam trigonometri
Luas segitiga
III.            Metode Pembelajaran
Metode: langsung dan tanya jawab
IV.            Langkah-lagkah Pembelajaran
  1. Pendahuluan
Pembukaan: mengucapkan salam, mereview materi yang akan      disampaikan
2.   Kegiatan Inti
  1. Guru mempersiapkan materi pelajaran yang berkaitan dengan luas segitiga untuk disampaikan
  2. Guru mulai menjelaskan materi tentang luas segitiga yang telah dipersiapkan
  3. Siswa memahami materi tentang luas segitga yang telah dijelaskan oleh guru dan bagi siswa yang belum memahami materi tentang matriks dapat menanyakannya kepada teman atau guru agar diperjelas kembali
  4. Guru selanjutnya memberikan contoh soal yang berkaitan dengan luas segitiga
  5. Guru bersama-sama dengan siswa memecahkan contoh soal yang diberikan
  6. Guru memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan luas segitiga agar dikerjakan oleh siswa didepan kelas
  7. Guru bersama-sama dengan siswa mengoreksi jawaban yang telah ditulis dipapan tulis
3.   Penutup
  1. Guru bersama dengan siswa melakukan review terhadap materi yang telah dijelaskan
  2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
V.            Alat/ Bahan dan Sumber Belajar
Alat/ Bahan                 :  Papantulis
Sumber Belajar            : Buku Paket Kelas X SMA Yudhistira dan sumber lain yang relevan
VI.            Penilaian
Aspek yang dinilai      : kognitif
Teknik                              : tes tertulis
Bentuk instrumen       : uraian
Contoh instrumen      :
  1. Diketahui segitiga ABC dengan a = 10, b = 8 dan C = 60o. tentukan luas segitiga ABC tersebut!
  2. Diketahui segitiga ABC dengan b = 4 cm, c = 6 cm dan B = 30o. tentukan luas segitiga tersebut!
  3. Diketahui segitiga ABC dengan a = 6 cm, A = 45o dan B = 60o. tentukan luas segitiga tersebut!
Surakarta, 4 Mei 2011
Mengetahui                                                                                                      Mahasiswa
Dosen
Makhfuddin, S.Pd                                                                                        Anik Lestari
NIP.                                                                                                           NIM. A 410 080 154


Sumber : http://media154.wordpress.com/artikel-internet-desain-dan-web-2/rpp-mikroteaching/
RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – EEK
(Sesuai Permendiknas No.41 Tahun 2007  Tgl. 23 November 2007  tentang:
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah)
———————————————————————————————————————-

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.


II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

A. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan divas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.



B.  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen RPP adalah:
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik•dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.



10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

C. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.



III. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, ::ayiatan inti dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
  1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
  2. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
  3. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
  4. menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1)      melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2)      menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3)      memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4)      melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5)      memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1)      membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2)      memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3)      memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4)      memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif;
5)      memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6)      rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7)      memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual maupun kelompok;
8)      memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9)      memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1)      memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2)      memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
3)      memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4)      memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
  1. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
  2. membantu menyelesaikan masalah;
  3. memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan hasil eksplorasi;
  4. memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;
  5. memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.


3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1)        bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2)        melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3)        memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil  pembelajaran;
4)        merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas balk tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
5)        menyampaikan iencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

IV.  PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.



V. PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
A. Pemantauan
  1. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
  2. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
  3. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

B. Supervisi
  1. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan  penilaian hasil pembelajaran.
  2. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
  3. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

C. Evaluasi
  1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
  2. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
  3. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses,
  4. mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
    1. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.






















Contoh: Format  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN  (RPP)



Sekolah                                   :  ……………………………………
Mata Pelajaran/Tema               :  ………………………………………………..
Kelas/Semester                        :  ……………………………………
Alokasi Waktu                        :  …. x …. Menit ( ….. x Pertemuan)
Hari, Tanggal Pelaksanaan      :  ……………………………………
A.  STANDAR KOMPETENSI:
………………………………………………………………………………
(diambil dari Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang terdapat kurikulum).

B.  KOMPETENSI DASAR:
………………………………………………………………………………
(diambil dari kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum).
C.  INDIKATOR:
…………………………………………………………………………….
(diambil dari Indikator yang terdapat  pada silabus mata pelajaran yang ada di SD).

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
……………………………………………………………………………..

E.  MATERI PEMBELAJARAN:
……………………………………………………………………………………………………….

F.  MODEL, METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN:
1. Model Pembelajaran: …………………………………………………..
2. Metode Pembelajaran: …………………………………………………………………..
3. Media Pembelajaran: …………………………………………………………………….

G.  LANGKAH PEMBELAJARAN:
1. Kegiatan Awal        ( …….. Menit)
-          SalamPembuka: ……………………………………………………
-          Berdoa: ………………………………………………………………
-          Mengabsen siswa (mengecek kehadiran siswa): …………….……
-          Apersepsi         : ……………………………………………………
-          Acuan: …………..…………………………………..………………

2. Kegiatan  Inti          ( ……. Menit)
a. Eksplorasi:
……………………………………………………………
b. Elaborasi:
……………………………………………………………
c. Konfirmasi:
……………………………………………………………
3. Kegiatan Akhir        ( …….. menit)
-          Tanya jawab tentang materi yang diajarkan.
-          Menyimpulkan materi
-          Memberi kesempatan pada siswa untuk mencatat hal-hal penting.
-          Melaksanakan Evaluasi  dan analisis berdasarkan SKBM.
-          Menutup pelajaran


H.  SUMBER PEMBELAJARAN
Sumber Bahan:   ………………………….(ditulis dengan tata tulis ilmiah)

I.   PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT:
1. Penilaian:
a. Penilaian Proses/Unjuk Kerja/Penampilan:
No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Akhir
Keterangan
…… …… ………
1





2





3



















Skor Kuantitatif ( angka skala 10)

b. Penilaian Hasil/Produk:
  • Prosedur penilaian          : ……………………………………
  • Jenis Tes                         : ……………………….…………..
  • Bentuk Tes                     : ……………………………………..
  • Instrumen, Kunci Jawaban, dan Teknik Penskoran: …..

No
Nama Siswa
Skor
Keterangan


1



2



3













Skor Kuantitatif (angka skala 10)

2. Tindak Lanjut:
  • Kegiatan Remidi  dilaksanakan apabila nilai siswa kurang dari  KKM = ……
  • Kegiatan Pengayaan dilaksanakan apabila nilai siswa lebih dari KKM = ……
  • Analisis Hasil dapat dilakukan pada waktu akhir pembelajaran atau  setelah pembelajaran selesai dan  pelaksaan tindak lanjut dilaksanakan oleh praktikan..

…………., ……………………..
Mengetahui:
Kepala Sekolah,                                                                      Guru,


……………………………………                                        …………………………………
NIP                                                                                         NIP










PENJELASAN

KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


A. STANDAR KOMPETENSI:  (diambil dari  Standar Kompetensi  mata pelajaran pada kurikulum)

B. KOMPETENSI  DASAR: (diambil dari  Kompetensi Dasar yang terdapat pada kurikulum).

C. INDIKATOR:
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjuikkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opersional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengethuan, sikap, dan perilaku.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
  • Tujuan Pembelajaran dikembangkan oleh guru berdasarkan indikator yang ada.
  • Satu indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa rumusan Tujuan Pembelajaran.
  • Rumusan Tujuan Pembelajaran mencakup komponen yang terdapat pada Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), yaitu:
  • Mencakup komponen A. B, C, D (Audience, Behavior, Condition, Degree).
  • Menggunakan kata kerja operasional yang terukur/dapat dinilai/diamati.
  • Satu rumusan tujuan pembelajaran hanya memuat satu tingkah laku.
  • Rumusan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran.

E. MATERI PEMBELAJARAN:
1. Pendekatan Tematik:
  • Mencantumkan jaringan pokok materi pembelajaran
  • Menuliskan rangkuman materi pembelajaran sesuai dengan jaringan pokok materi pembelajaran.
2. Pendekatan Mata Pelajaran:
Berisi rangkuman materi pembelajaran yang akan diajarkan.
`Materi pembelajaran selengkapnya yang sesuai dengan buku sumber dilampirkan pada RPP.
F. METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN:
1. Model Pembelajaran : Tuliskan  model pembelajaran inovatif  yang akan diterapkan dalam
pembelajaran (Misal: Quantum, CTL, Kooperatif, Struktural, PAKEM, RME, dll.)
2. Metode Pembelajaran:
Tuliskan Metode yang  ditulis adalah metode pembelajaran yang benar-benar digunakan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, misalnya:
Metode ceramah bervariasi, Metode tanya jawab, Metode Diskusi, dll.

3. Media Pembelajaran:
Tuliskan Media yang benar-benar digunakan untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN:
1. Kegiatan Awal     ( …….. Menit)
-      Salam Pembuka, Misal: “Selamat Pagi”, atau ”Assalamu’alaikum Wr.Wb”.
-      Berdoa, misalnya: “Sebelum pelajaran kita mulai mari kita berdoa bersama….”
-      Mengecek kehadiran siswa, misalnya: “Siapa yang hari ini tidak masuk?”.
-      Apersepsi (menghubungkan materi yang telah dimiliki siswa dengan materi/ tujuan pembelajaran yang  baru).
-      Acuan (informasi tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam satu pertemuan).

2. Kegiatan Inti ( ……. Menit)
Kegiatan Inti harus memuat 3 (tiga ) komponen, yaitu: Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi.
a. Eksplorasi:
(Berikut  ini contoh kegiatan yang termasuk Eksplorasi)
  1. Siswa bersama guru mencari contoh-contoh anyaman.
  2. Siswa bersama guru mengamati ciri tanaman monokotil dan dikotil di kebun sekolah.
  3. Siswa bersama guru berkunjung ke balai desa untuk memperoleh data monografi.
  4. Siswa bersama guru mengamati benda matematika yang ada di halamansekolah.
  5. Siswa melakukan percobaan tentang ……..  di ……………..

b. Elaborasi:
(Berikut ini contoh kegiatan yang termasuk Elaborasi)
  1. Siswa bersama guru mengelompokkan jenis anyaman
Siswa bersama guru membuat macam/jenis anyaman
  1. Siswa mengelompokkan jenis tanaman
  2. Siswa mengelompokkam jenis data dari balai desa
  3. Siswa mengklasifikasi jenis benda matametika
  4. Siswa  menyusun laporan/mempresentasikan hasil  percobaan

c. Konfirmasi:
(Berikut ini contoh kegiatan yang termasuk Konfimasi)
  1. Siswa bersama guru menentukan/menemukan pola anyaman
  2. Siswa menyimpulkan ciri-ciri tanaman monokotil dan dikotil
  3. Siswa menyimpulkan data dari balai desa.
  4. Siswa menemukan rumus keliling benda matematika
  5. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil percobaan

Catatan:
-       Langkah-langkah kegiatan belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
-       Pada bagian ini penekanannya  pada  aktivitas siswa/berpusat pada siswa.
-       Pemenggalan waktu berdasarkan jumlah kegiatan.
-       Semua kegiatan yang akan dilaksanakan harus ditulis secara rinci dan runtut.
-       Semua kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan Model Pembelajaran yang dipilih.

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

3. Kegiatan Akhir       ( …….. menit)
-      Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas
-      Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
-      Siswa mencatat hal-hal yang penting dari materi pelajaran
-      Siswa melaksanakan  evaluasi  dan analisis hasil evaluasi berdasarkan KKM.
-      Siswa bersama guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa
-      Siswa menjawab salam dari guru.

H. SUMBER PEMBELAJARAN:
(ditulis dengan tata tulis ilmiah) dengan urutan penulisan:
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul Buku. Kota Penerbit: Nama Penerbit. (halaman ….)






I. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1.  Penilaian:
a. Penilaian Proses:
Penilaian Proses/Unjuk kerja/Penampilan: (aspek yang dinilai disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran).


No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Akhir
Keterangan
……… ……… ………
1 Ani
7,0
8,0
7,5
7,5

2 Budi
7,5
7,0
7,0
7,2















Skor Kuantitatif ( angka skala 10)

b. Penilaian Hasil/Produk: (tidak harus tes):
  • Prosedur penilaian: (Tuliskan: Penilaian proses, dan atau Penilaian hasil)
    • Jenis Tes : (Tuliskan: Tulis, Lisan, dan atau Perbuatan)
    • Bentuk Tes: (Tuliskan: Objektif , dan atau Subjektif
    • Instrumen, Kunci Jawaban, dan Teknik Penskoran.

Daftar Skor Hasil:
No
Nama Siswa
Skor Akhir
Keterangan
1 Ani
8,0

2 Budi
7,3

























Skor  Kuantitatif (angka skala 10)

2. Tindak Lanjut: (Tuliskan kalimat)
  • Kegiatan Remidi dilaksanakan apabila nilai siswa kurang dari  KKM. (Oleh Praktikan)
  • Kegiatan Pengayaan dilaksanakan apabila nilai siswa lebih dari atau sama dengan KKM.
(Oleh Praktikan)
  • Analisis Hasil dapat dilakukan pada waktu akhir pembelajaran atau  setelah pembelajaran selesai dan pelaksaan tindak lanjut dilaksanakan oleh Praktikan.



















RINGKASAN EEK

EKSPLORASI:
  • Melibatkan siswa mencari informasi.
  • Menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
  • Menggunakan beragam pendekatan,  media,  dan sumber belajar  lain
  • Memfasilitasi terjadinya interaksi  siswa-siswa, siswa-guru, lingkungan, dan sumber belajar lain
  • Melibatkan siswa secara aktif dlm PBM; dan
  • Memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

ELABORASI:
  • Membiasakan  siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas yang bermakna;
  • Memfasilitasi  siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dll untuk memunculkan gagasan baru, lisan maupun tertulis;
  • Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
  • Memfasilitasi siswa dlm PBM kooperatif dan kolaboratif;
  • Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
  • Menfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi  secara lisan  tertulis,  individual maupun kelompok;
  • Memfasilitasi siswa untuk menyajikan kreasi; kerja individual maupun kelompok;
  • Memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
  • Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.

KONFIRMASI:
  • Memberikan umpan balik, penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa,,
  • Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa  melalui berbagai sumber,
  • Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
  • Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
–     Berfungsi sebagai narasumber, dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yg menghadapi kesulitan, Membantu menyelesaikan masalah;
–     memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
–     Memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;
–     Memberikan motivasi pada siswa yang kurang/belum berpartisipasi aktif.


KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) – EKSPLORASI:
—  Mencari informasi        Mendaftar
—  Mengumpulkan            Mengingat kembali
—  Menanyakan                Menyiapkan
—  Mengamati                    Mengelompokkan
—  Berkunjung                  Menanyakan
—  Mencatat                       Menghafalkan
—  Mendengarkan             Memperhatikan
—  Mengurutkan               Menirukan
—  Melihat                          Mengulangi, dll.

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) – ELABORASI:
—  Melaksanakan tugas    Menyusun laporan
—  Mendiskusikan             Mempresentasikan
—  Menganalisis                 Menghubungkan
—  Menyelesaikan              Membedakan
—  Menghitung                  Membandingkan
—  Mengerjakan                Memamerkan
—  Bekerjasama                 Mempertunjukkan
—  Menentukan                 Melaporkan
—  Mengembangkan                   Meningkatkan, dll.

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) – KONFIRMASI:
—  Memberi Umpan balik Memberi petunjuk
—  Menguatkan                 Memotivasi
—  Memberi hadiah           Menyimpulkan
—  Mencocokkan               Menegaskan
—  Membahas                              Membetulkan
—  Merefleksi                     Mendorong
—  Menjawab                     Menanggapi       
—  Membantu                              Merumuskan
—  Memberi acuan             Mengklarifikasi, dll.


Sumber : http://wahyudi.staff.fkip.uns.ac.id/2012/03/20/rpp-model-eek/

Panduan Penulisan Skripsi


PENDAHULUAN
1.1. Pengertian
Pada umumnya dalam proses pendidikan tinggi, membuat karya ilmiah adalah merupakan suatu keharusan bagi setiap mahasiswa sebagai tugas akhir mereka memperoleh gelar kesarjanaan tertentu. Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang disusun/ditulis oleh seorang mahasiswa jenjang program strata satu (S1 dengan bimbingan seorang dosen pembimbing atau lebih pada akhir studinya yang berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan baik melalui penelitian kepustakaan atau melalui penelitian lapangan.
Dengan demikian jelaslah, ciri pokok skripsi dapat dilihat dari dua aspek yaitu : pertama, sebagai suatu hasil penelitian, karena skripsi disusun atau ditulis berdasarkan hasil penelitian dalam rangka pemecahan permasalahan tertentu. Kedua, sebagai suatu karya ilmiah, karena dalam pembahasannya menggunakan metode berpikir ilmiah antara lain : berpikir skeptik yaitu selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang mendukung setiap pernyataan, berpikir secara analitik apabila selalu menganalisa pernyataan atau persoalan, dan berpikir kritik atau kritis yang selalu berdasarkan pikiran dan pendapat kita pada logika dan kita mampu menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan pada data dan akal sehat (ketiga sikap berpikir tersebut) dapat dikembangkan dengan penelitian yang teratur, terencana dan sistematis.
1.2. Tujuan
Penyusunan buku pedoman penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para mahasiswa dalam kerangka tulisan dan format penulisan skripsi, serta keseragaman didalam pembimbingan penulisan skripsi oleh dosen pembimbing.

BAB 2
BAGIAN POKOK PROPOSAL DAN SKRIPSI
2.1.Bagian dan Format Proposal
Sebuah proposal penelitian merupakan usul penelitian yang lengkap dan jelas walaupun jumlah halamannya tidak dapat ditentukan bias pendek dan bisa juga panjang. Proposal penelitian juga harus mengemukakan berbagai hal secara terinci, sehingga pihak yang berkepentingan (sponsor,pembimbing) dapat melihat hubungan berbagai hal tersebut secara jelas tanpa banyak bertanya.
Disamping itu, proposal penelitian juga bersifat terus terang artinya dapat menunjukkan prosedur penelitian secara lengkap termasuk kesulitan-kesulitan yang mungkin akan ditemukan apabila penelitian benar-benar dilaksanakan.
Bagian-bagian proposal terdiri dari :
1. Bagian awal
2. Bagian inti/tubuh
3. Bagian akhir
2.1.1 Bagian Awal
2.1.1.1 Judul
Judul sebaiknya dirumuskan dalam kalimat singkat dan menggambarkan tema pokok, maksud dan tujuan serta obyek penelitian
2.1.1.2 Halaman Judul
Halaman judul merupakan halaman pertama proposal, biasanya diberi nomor halaman angka romawi kecil (i). Halaman judul memuat judul proposal, program studi, nama dan nomor sttb/nirm mahasiswa, tempat dan tahun. Kalimat-kalimat pada halaman judul diketik simetris (contoh terlampir).
2.1.1.3 Halaman Persetujuan
Bagian proposal setelah halaman judul adalah halaman persetujuan, berisi kalimat persetujuan oleh Dosen Pembimbing (contoh terlampir).
2.1.1.4 Daftar Isi
Merupakan gambaran atau petunjuk tentang garis besar isi keseluruhan proposal. Daftar isi disusun secara teratur mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran (contoh terlampir).
2.1.2 Bagian Inti/Tubuh
2.1.2.1 Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.
1. Latar Belakang
Dalam bagian ini, perlu diuraikan secara singkat dan jelas pentingnya penelitian tersebut dilakukan baik secara empiric maupun secara teoritis. Uraian dapat bersifat induksi maupun deduksi.
2. Perumusan Masalah
Apa yang menjadi masalah pokok perlu dijabarkan secara jelas dalam bagian ini. Pernyataan masalah harus menunjukkan gambaran tentang tujuan yang hendak dicapai dan arah analisis yang akan dilakukan dalam penelitian.
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Menguraikan secara singkat pernyataan tentang apa yang hendak dijawab atau dapat diperoleh melalui penelitian ini. Sedangkan kegunaan penelitian merupakan pernyataan tentang jawaban atas pernyataan sumbangan apa atau kontribusi yang dapat diberikan hasil penelitian tersebut terhadap pengembangan bidang ilmu, teknologi dan terhadap pemecahan persoalan pembangunan dan atau pengembangan institusi.
4. Sistematika Penulisan
Merupakan penjelasan secara keseluruhan isi skripsi yang akan disusun. Sistematika penulisan/rancangan isi tidak berarti sama dengan daftar isi, hanya memuat gagasan pokok dalam masing-masing bab (atau sub bab). Pentingnya rancangan isi ini dikemukakan dalam proposal skripsi agar adviser (pembimbing dan pihak akademik) dapat mengetahui dan memahami tujuan penelitian tersebut.
2.1.2.2 Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang kajian/telaah bahan pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti, hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan dan dapat mendukung kerangka konseptual serta membantu merumuskan hipotesis.
1. Penelitian Terdahulu
Minimal 2 penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan terutama menyangkut persamaan variabel penelitian, alat analisis dan hasil penelitian serta perbedaannya dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
2. Landasan Teori
Bagian ini berisi cuplikan bahan pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti dan sebaiknya menggunakan sumber pustaka yang terbaru.
3. Kerangka Pemikiran
Bagian ini menguraikan secara singkat keterkaitan antara teori dengan variable-variabel yang akan diteliti.
4. Hipotesis (bila perlu)
Merupakan jawaban sementara (dugaan) dari rumusan masalah yang diajukan.
2.1.2.3 Metode Penelitian
Dalam bab ini, perlu diuraikan secara jelas tentang bagaimana data yang diperlukan untuk menguji hipotesis dan menjawab masalah yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada meliputi; Jenis/sifat/endekatan penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel/metode penarikan sampel (bila perlu), metode penarikan sampel (bila perlu), metode pengumpulan data (bila perlu), definisi operasional, dan alat Analisis.
1. Jenis Penelitian
Menguraikan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan dimana dapat berupa penelitian deskriptif, penelitian exploratory, dan penelitian kausal atau kombinasi diantaranya.
2. Jenis dan Sumber Data
Menguraikan tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian dimana dapat berupa data primer dan data sekunder.
3. Populasi dan Sampel
Berisi informasi tentang jumlah keseluruhan subyek yang akan diteliti dan menguraikan tentang penentuan sampel penelitian.
4. Metode Penarikan Sampel
Menguraikan tentang metode yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
5. Metode Pengumpulan Data (bila perlu)
Berisi tentang instrument penelitian, uji validitas dan uji realibilitas.
6. Definisi Operasional
Merupakan definisi dari setiap dimensi/variabel yang akan diteliti yang selanjutnya akan dijabarkan kedalam beberapa indikator, dan pada akhirnya akan diterjemahkan dalam kuesioner.
7. Alat Analisis
Menguraikan tentang alat yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian yang harus disertai penjelasan tentang asumsi-asumsi yang mendasari penggunaan alat analisis tersebut.
8. Jadwal Waktu Penelitian
Menguraikan tentang rencana tahapan-tahapan penyelesaian skripsi maksimum 6 (enam) bulan/satu semester yang disajikan dalam bentuk tabel
2.1.3 Bagian Akhir Proposal
2.1.3.1 Daftar Pustaka
Berisi daftar yang secara lengkap memuat bahan-bahan literatur yang digunakan dalam penulisan skripsi, baik secara langsung (langsung dikutip dalam skripsi) maupun tidak langsung (tidak langsung dikutip tapi dibaca sebagai bahan pertimbangan).
2.1.3.2 Kuesioner Penelitian (bila perlu)
Berisi tentang rancangan daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian.
2.2. Bagian Pokok Skripsi
Seperti halnya proposal, skripsi dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu bagian awal skripsi, bagian inti/tubuh skripsi, dan bagian akhir skripsi.
2.2.1. Bagian Awal Skripsi
1. Sampul
Dalam sampul ini termuat; judul skripsi, logo, nama lengkap dan nomor stambuk mahasiswa, tahun penyelesaian skripsi (contoh terlampir).
2. Halaman Judul
Halaman judul merupakan halaman pertama skripsi, biasanya diberi nomor halaman angka romawi kecil (i). Halaman judul memuat judul skripsi, program studi, nama dan nomor sttb/nirm mahasiswa, tempat dan tahun penyelesaian. Kalimat-kalimat pada halaman judul diketik simetris (contoh terlampir).
3. Halaman Persetujuan/Pengesahan
Bagian skripsi setelah halaman judul adalah halaman persetujuan/pengesahan, berisi kalimat persetujuan/pengesahan oleh Dosen Pembimbing dan Panitia Ujian Skripsi (contoh terlampir)
4. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar diuraikan secara singkat tentang maksud penulisan skripsi, faktor penghambat dan penunjang dalam penyelesaian skripsi serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi tersebut (contoh terlampir).
5. Abstraksi
Abstraksi adalah merupakan ringkasan skripsi. Bagian ini berisi judul skripsi disertai dengan nama pembimbing, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan dan hasil penelitian. Abstraksi tidak diberi nomor halaman, tidak menggunakan kutipan, diketik satu spasi (maksimal 200 kata), diakhiri dengan kata kunci (contoh terlampir).
6. Daftar Isi
Merupakan gambaran atau petunjuk tentang garis besar isi keseluruhan skripsi, daftar isi ini juga merupakan gambaran tentang urutan cara berpikir penulis dalam memecahkan masalah. Daftar isi disusun secara teratur mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran (contoh terlampir).
7. Daftar Tabel
Apabila dalam skripsi banyak mencantumkan tabel, maka tabel-tabel tersebut perlu disusun dalam suatu daftar berurutan nomor table yang ada dalam skripsi. Daftar inilah yang kemudian dimuat di halaman daftar tabel (contoh terlampir).
8. Daftar Gambar
Bila skripsi banyak memuat gambar (grafik,diagram,peta,bagan dan lain-lain), sama halnya dengan daftar table perlu disusun dengan teratur berdasarkan nomor urut gambar yang ada dalam skripsi dimuat dalam halaman daftar gambar (contoh terlampir).
2.2.2 Bagian Inti/Tubuh Skripsi
Pada dasarnya bagian inti/tubuh skripsi dapat dibagi atas enam bab yaitu bab pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, deskripsi atau gambaran umum obyek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan penutup. Bagian inti proposal merupaka bagian inti skripsi ditambah dengan bab berikut :
1. Deskripsi/gambaran Umum Obyek Penelitian (bila perlu)
Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum obyek atau tempat penelitian. Bila obyek atau tempat penelitian dilakukan di perusahaan, maka gambaran umumnya adalah gambaran umum perusahaan misalnya; sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, keadaan-keadaan lain perusahaan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Sedangkan bila dilakukan di suatu wilayah atau daerah maka gambaran umumnya adalah keadaan umum daerah/wilayah tersebut misalnya; keadaan monografi, demografi, topografi, keadaan daerah yang berkaitan dengan masalah penelitian. Selain kedua obyek di atas, tidak perlu ada gambaran umum obyek penelitian.
2. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini terdiri atas dua bagian : pertama, hasil penelitian yang berisi deskriptif hasil penelitian dan hasil pengolahan data. Kedua, pembahasan yang berisi analisis dan interpretasi hasil penelitian.
3. Penutup
Bab ini berisi simpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisis penelitian dan saran-saran yang ditarik dari simpulan.
2.2.3 Bagian Akhir Skripsi
1. Daftar pustaka
Yaitu daftar yang secara lengkap memuat bahan-bahan literatur yang digunakan dalam penulisan skripsi, baik secara langsung (langsung dikutip dalam skripsi) maupun tidak langsung (tidak langsung dikutip tapi dibaca sebagai bahan pertimbangan).
2. Lampiran-lampiran
Lampiran diperlukan apabila ada bahan-bahan bersifat suplementer (melengkapi) yang tidak perlu dimasukkan dalam teks (misalnya formulir surat keterangan, daftar pertanyaan, daftar angket, peraturan-peraturan, akte perusahaan, dan sebagainya). Lampiran ditandai dengan angka romawi besar (seperti lampiran I, lampiran II, dan seterusnya)
3. Daftar Indeks (Bila Perlu))
Jika ada beberapa kata atau istilah asing yang kurang jelas dalam skripsi, hal tersebut perlu dijelaskan secara tersendiri. Penjelasan kata atau istilah tersebut dapat dimuat dalam daftar indeks.
4. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae Sheet)
Memuat nama lengkap. tempat tanggal lahir, agama, alamat, riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan bagi yang sudah bekerja, serta nama, alamat, dan pekerjaan orang tua (contoh terlampir).

BAB 3
TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
3.1 Gaya Penulisan
Sebagai suatu karya tulis ilmiah, skripsi harus disajikan dalam bentuk yang jelas dengan tetap menjaga tingkat akurasinya. Gaya penulisan dengan menggunakan bahasa yang benar dan baik akan memberikan nilai tambah sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami dan mengerti maksud dan makna tulisan tersebut.
Untuk itu, dalam penulisan skripsi perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Gunakan bahasa yang baik dan benar dalam arti menurut tata bahasa dan ejaan Indonesia yang disempurnakan
2. Gunakan kalimat yang sederhana tapi jelas, dan hindari kalimat-kalimat yang panjang.
3. Kalimat-kalimat yang terjalin dalam satu alinea, harus merupakan satu kesatuan dan mempunyai satu pengertian yang jelas
4. Setiap alinea dalam pokok bahasan tertentu, harus mempunyai kaitan antara satu dengan yang lainnya dan harus mengarah kepada penjelasan pokok bahasan.
5. Satu baris dalam kalimat satu alinea tidak boleh diketik pada halaman berikutnya atau ditinggalkan pada dasar halaman, kecuali mencukupi untuk sedikitnya dua baris.
6. Sebaiknya tidak menggunakan istilah asing, kecuali sudah umum digunakan,tetapi belum ada terjemahannya. Istilah asing yang digunakan dicetak miring.
7. Pemisahan kata harus berdasarkan ketentuan atau kaindah bahasa Indonesia dan asing bila menggunakan istilah asing.
8. Hindari penggunaan singkatan-singkatan seperti : tsb (tersebut), yg (yang) dsb (dan sebagainya). Sedangkan singkatan organisasi/perkumpulan, departemen, undang-undang dan sebagainya, seperti United Nation Development Program (UNDP), Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) hanya dapat digunakan bila kepanjangan singkatan tersebut sudah ditulis sebelumnya.
9. Pemakaian lambang/simbol dalam tabel dan gambar, ukuran satuan hitung, harus konsisten dan diberi keterangan yang jelas.
10. Hendaknya ada variasi penggunaan kata-kata dan bentuk kalimat (aktif dan pasif)
11. Kalimat tidak boleh menampilkan bentuk orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-lain), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada kata pengantar, sebaiknya tidak menggunakan kata saya, tapi diganti dengan kata peneliti.
12. Kata penghubung, seperti ; yang, dengan, tetapi, sehingga dan sedangkan, tidak boleh dipakai memulai suatu paragraph.
13. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
14. Bilangan, lambang, atau rumus yang memulai suatu kalimat harus dieja, misalnya sepuluh orang.
15. Tidak terdapat jarak/spasi pada penulisan Rp kecuali dirinci ke bawah, misalnya : Rp1.000.000,-
16. Tanda baca, huruf besar dan huruf kecil harus dipergunakan dengan tepat.
3.2.Ukuran Kertas dan Mesin
1. Kertas yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah kertas A4 ukuran kuarto yaitu 21 x 29.7 cm dengan berat 80 gram. Pemakaian kertas diluar standar ini diperlukan dalam hal-hal tertentu, seperti: penyisipan kertas grafik, kertas gambar, lampiran Surat Keterangan asli, dan semacamnya.
2. Jenis huruf komputer yang digunakan dalam pengetikan skripsi yaitu: “tipe Times New Roman 12″.
3.3.Batas dan Cara Pengetikan
3.3.1. Pengaturan Kertas
Batas pengetikan 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas kertas, dan 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas.
4 cm
4 cm 3 cm
3 cm
3.3.2. Penggunaan Jarak (Spasi)
a. Isi secara keseluruhan (kecuali hal-hal tertentu dari skripsi harus diketik dengan jarak dua spasi
b. Hal-hal tertentu seperti kutipan-kutipan (lima baris keatas), diketik dengan jarak satu spasi (single space typing)
c. Pengetikan antara bab dengan sub-babnya tiga spasi (triple space typing).
d. Pengetikan antara bab/sub-bab dengan baris pertama dua spasi (double space typing).
e. Pengetikan antara judul sub-bab dengan baris di atasnya dan di bawahnya diketik tiga spasi.
3.4. Indensi (Sela Ketukan)
Nomor bab dan judul bab diketik di tengah-tengah secara simetris dengan menggunakan huruf besar tanpa garis bawah dan tanda baca. Nomor sub bab, anak sub bab, dan bagian-bagian bab yang lebih kecil diketik mulai dari batas tepi kiri dengan huruf besar setiap awal kata tanpa garis bawah.
Contoh :
BAB 3
JUDUL BAB
3.1 Judul Sub Bab
3.1.1 Judul Anak Sub Bab (Seksi)
3.1.1.1 Judul Anak Seksi
Awal kalimat dari setiap alinea (paragraph) diketik menjolok ke dalam (indensi) 7 ketukan yang dimulai dari batas tepi kiri judul sub bab, tidak boleh menggunakan kata sambung di awal paragraph.
Contoh :
3.5. Judul Sub Bab
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
3.5. Penomoran Halaman
Setiap halaman skripsi perlu diberi nomor halamannya. Tentang jenis angka dan peletakannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk bagian awal skripsi nomor halamannya menggunakan angka romawi (i,ii,iii,iv,…dst) dan ditempatkan di tengah bagian bawah.
2. Untuk bagian inti/tubuh skripsi dan bagian akhir skripsi nomor halamannya menggunakan angka (1,2,3,4,…dst) dan ditempatkan pada bagian kanan atas dengan jarak 2 cm dari tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan kertas
3. Halaman judul dan halaman pertama dari tiap-tiap bab (halaman yang memakai judul bab) nomor halamannya tidak dicantumkan tetapi tetap diperhitungkan.
3.6. Penulisan Angka Bilangan
a. Hindari penulisan angka bilangan pada awal kalimat, kecuali bila kalimat itu merupakan kalimat-kalimat penjelas lebih dari satu seperti ; bermacam-macam, berbagai jenis…dan seterusnya.
b. Pakailah angka untuk penulisan waktu (seperti : tanggal, tahun, jam), persentase misalnya : 17 Agustus 2007, jam 10.00 Wita, 25 %, dan lain-lain.
c. Untuk penulisan angka bilangan pecahan, sebaiknya ditulis dalam bilangan decimal (seperti ; 2.5 untuk dua setengah, 0.05 untuk lima per seratus)
d. Angka yang menunjukkan bilangan bulat dan besar, dapat di eja supaya lebih mudah (misalnya ; 5 juta, 20 milyar, dan sebagainya).
3.7. Penulisan dan Penyusunan Daftar Isi, Tabel, Gambar
a. Judul daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran diketik dengan huruf besar tanpa titik dan ditempatkan di tengah-tengah kertas (contoh terlampir).
b. Materi-materi daftar isi, tabel, dan gambar diketik 3 spasi di bawah judul secara berturut-turut berdasarkan nomor urut bab, tabel, dan gambar skripsi (contoh terlampir).
c. Pada akhir penulisan judul bab, tabel, dan gambar selalu diberi nomor halaman sesuai dengan nomor halaman skripsi dimana judul bab, tabel, dan gambar tertera (contoh terlampir).
d. Setiap kata dalam judul sub bab, tabel, dan gambar diawali dengan huruf besar.

BAB 4
PENGUTIPAN
4.1. Kutipan Dalam Skripsi
Dalam penulisan skripsi, mengutip tulisan dari penulis atau dari pengarang lain tidak dilarang dan dapat dibenarkan sepanjang tidak menyalahi ketentuan ilmiah. Kutipan pada umumnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Kutipan Langsung yaitu mengutip tulisan dari pengarang lain, dimana kutipan tersebut persis sama dengan sumber aslinya.
2. Kutipan Tidak Langsung yaitu kutipan yang tidak persis sama dengan sumber aslinya, kutipan tersebut merupakan ketikan pokok-pokok pikiran yang disusun menurut jalan pikiran dan dinyatakan dalam bahasa penulis sendiri (tanpa merubah ide dasar bahan yang dikutip).
4.2. Cara Pengutipan
4.2.1. Kutipan Langsung
Kutipan yang kurang dari lima baris disebut kutipan langsung pendek, diketik dalam teks dengan jarak dua spasi.
Sedangkan kutipan langsung yang lebih dari empat baris atau lima baris ke atas disebut kutipan langsung panjang, diketik menjorok ke dalam indensi tujuh ketukan dari batas tepi kiri kalimat di atasnya dengan jarak satu spasi, tanpa menggunakan tanda petik (“).
Sumber kutipan langsung pendek maupun panjang selalu dapat ditulis sebelum dan setelah kutipan.
Contoh :
Bila 4 baris atau kurang
Menurut Manullang (2002:179), produksi adalah proses koordinasi berbagai factor produksi atau sumber daya untuk mentransformasi bahan menjadi produk (barang) atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Bila lebih dari 4 baris
Hubungan erat antara pemasaran dan perencanaan strategis ini dikemukakan oleh Powers (1991:05) sebagai berikut:
Marketing plays a very key and instrumental role in the strategic planning process. Marketing is the driving force behind evaluation market conditions, developing new product ideas, and assessing threats in environment, marketing must interact with other functional units in this process, and its role vital.
4.2.2. Kutipan Tidak Langsung
Sebagaimana kutipan langsung, kutipan tidak langsung dibedakan pula menjadi dua yaitu kutipan tidak langsung pendek dan kutipan tidak langsung panjang. Kalau kutipan langsung dibedakan berdasarkan jumlah baris kutipan, maka kutipan tidak langsung diklasifikasikan berdasarkan alinea.
Kutipan yang tidak lebih dari satu alinea atau kurang dari satu alinea, dikategorikan sebagai kutipan tidak langsung pendek. Sedangkan kutipan yang lebih dari satu alinea termasuk dalam kategori kutipan tidak langsung panjang.
Penulisan kutipan tidak langsung pendek maupun tidak langsung panjang, diketik sama seperti teks biasa dengan dua spasi tanpa diberi tanda petik dan diikuti sumbernya.
Contoh :
Sistem kompensasi dalam perusahaan harus dihubungkan dengan tujuan dan strategi perusahaan. Pemberian kompensasi harus dirancang sedemikian rupa, harus mempertimbangkan keadilan secara internal dan eksternal, sehingga SDM puas menerimanya dan kinerjanya meningkat. Pembayaran kompensasi yang tidak memuaskan pada pegawai akan menyebabkan kinerja SDM menjadi rendah (Werther & Davis, 1996:379). Selanjutnya dinyatakan bahwa kompensasi secara signifikan berpengaruh terhadap turnover pegawa (Koh & Goh, 1995:225). Selain itu, penerapan system insentif yang efektif dapat digunakan untuk mempertahankan pegawai yang berkualitas dan mempunyai dampak pada kinerja keuangan (Schuller & Jackson, 1997:11).
4.3. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengutipan
Bila mengutip dari sumber lain perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
a. Hindari membuat kutipan langsung terlalu banyak karena mengganggu tulisan atau teks.
b. Kutipan langsung tidak diperkenankan menggunakan kata-kata peneliti sendiri, dikhawatirkan akan merubah arti/makna dari bahan yang dikutip.
c. Kutipan tidak langsung dapat diubah, tetapi tidak merubah ide dasar atau makna kutipan dan peneliti bertanggungjawab penuh terhadap kebenaran dan ketelitian bahan yang dikutipnya.
d. Apabila bahan yang dikutip lebih dari satu yang menjelaskan makna yang sama, maka sebaiknya peneliti menarik kesimpulan dari penjelasan tersebut.
4.4. Pengutipan dari Beberapa Sumber
a. Kutipan dari sumber asing yang belum ada terjemahannya, maka diketik berdasarkan sumber aslinya dan dicetak miring.
b. Kutipan yang berasal dari sumber asing yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sumber kutipannya cukup ditulis nama penerjemah, tahun penerbitan, dan halaman.
Contoh a:
Dalam pemasaran bisnis, Kotler (2000:192) mengemukakan bahwa: Bussiness market consists off all the organization that acquire goods and services used in the production of other products or services that are sold, rented, or supplied to others.
Contoh b:
Soewarsono (1985:19) mengemukakan bahwa manajemen sebagai suatu proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan kelompok dan berdasarkan atas tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan menggunakan sumber-sumber tenaga manusia dan bukan tenaga manusia.
c. Kutipan yang merupakan hasil kutipan (sumber kedua), penulisannya dapat dilakukan sebagai berikut :
Contoh:
Sementara itu Feigenbaum dalam Mizuno (1994:21) mengemukakan bahwa: Pengendalian Mutu Terpadu adalah sistem yang efektif untuk memadukan pengembangan mutu dari berbagai kelompok di sebuah perusahaan sehingga memungkinkan produksi dan jasa mencapai tingkat yang paling ekonomis yang memungkinkan tercapainya kepuasan pelanggan sepenuhnya.
d. Apabila sumber kutipan tersebut ditulis oleh dua orang, maka kedua nama penulis tersebut ditulis dengan mengambil nama keluarganya saja atau dengan memperhatikan kelaziman dalam pemanggilannya (khusus bagi penulis Indonesia).
Contoh :
Sumarni dan Soeprihanto (1998:5) mengemukakan bahwa perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntugan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Apabila sumber acuan tersebut ditulis oleh tiga orang atau lebih, maka yang ditulis adalah nama pengarang pertama kemudian diikuti oleh dengan kata lain et al (untuk penulis asing) dan dkk (untuk penulis Indonesia).
Contoh :
Henema, et al, (1996:73) mengemukakan : A job is collection of tasks can be contribute the production of some products and services provided by the organization each job has artial ability requirements ( as well as certain reward associated with it).
e. Sumber kutipan dari jurnal ilmiah dalam dan luar negeri, perlu dikutip nama penulis (tahun penerbitan:halaman).
Contoh :
Menurut Kertzman et al (2003:2), e-business is the exchange of goods, service and information and/or ideas using an electronic medium.
f. Sumber kutipan dari buku suntingan (kumpulan karangan), majalah, bulletin, surat kabar, dan sejenisnya perlu mencantumkan nama pengarang, nama majalah/bulletin/surat kabar, waktu penerbitan (tahun:halaman).
Contoh :
Evans, Media Informasi Perdagangan, (1984: 8) Peluang dan potensi Negara-negara APEC cukup besar sementara GDP (Gross Domestik Product)-nya tahun 1991 mencapai 52 persen dari GDP dunia yang jumlah penduduknya sekitar 2 milyar jiwa.
g. Sumber kutipan yang berasal dari dokumen, seperti perundang-undangan, ketetapan-ketetapan, keputusan-keputusan pemerintah dan sejenisnya, sedapat mungkin disingkat tanpa menyebutkan perihalnya. Sedangkan tahun dan halamannya tetap dicantumkan atau dengan menyebutkan pasal dan ayatnya saja.
Contoh :
UUD 1945,ps.23,ay.1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan tiap-tiap tahun dengan Undang-Undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun lalu.
h. Sumber kutipan melalui internet, jika ada pengarangnya, dicantumkan nama pengarang, (tahun:halaman). Sedangkan bila tidak terdapat pengarangnya, maka cukup menyebutkan media, (tahun:halaman).
Contoh:
i. Bila sumber kutipan itu berupa wawancara, maka perlu mencantumkan siapa yang diwawancarai dan kapan dilakukan (dilengkapi dengan jam, hari/tanggal, bulan, dan tahun) serta diawali kata wawancara.
Contoh :
Hasil wawancara dengan Haryanto pada jam 10:00 Wita, Senin, 20 Agustus 2007 mengemukakan bahwa aspek dominan dalam pengukuran efisiensi kerja para staf adalah sejauhmana mereka dapat merampungkan seluruh laporan tepat waktu, sehingga keputusan yang diambil dengan laporan tersebut tetap aktual.

BAB 5
TABEL DAN GAMBAR
5.1. Penyajian Tabel
Penyajian tabel merupakan metode yang sistematis untuk menyajikan data kuantitatif dalam bentuk kolom-kolom dan baris-baris yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel dimaksudkan agar pembaca dengan mudah dan tepat memahami dan menelaah apa yang disajikan. Tabel yang baik yaitu apabila disusun relative sederhana dan memuat sejumlah variabel penelitian.
5.2. Format Tabel
Komponen utama dari tabel terdiri dari ; nomor tabel, judul tabel, judul kolom-kolom dari pada tabel atau sel-sel yang ada dalam tabel, badan sumber data dalam tabel.
5.3. Pemberian Nomor dan Judul Tabel
Tabel harus diberi nomor dan judul. Nomor tabel disesuaikan dengan bab dimana tabel tersebut dicantumkan. Judul tabel harus ditulis setelah nomor tabel dan seterusnya sejajar huruf pertama judul (contoh terlampir).
5.4. Penyajian Gambar
Gambar dalam skripsi adalah grafik, diagram, bagan, peta, photo, dan lain-lain. Penyajian gambar bertujuan untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman data penelitian.
Dalam penyajian gambar dalam skripsi dapat diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahan gambar harus diberi nomor (misalnya Gambar 1, Gambar 2, dan seterusnya)
2. Nomor dan judul gambar ditempatkan di atas gambar, diketik dengan huruf besar tanpa tanda baca serta dilampirkan sumbernya di bawah gambar.
3. Gambar yang kurang dari setengah halaman ditempatkan secara serasi sesudah teks (sedapat mungkin pada halaman yang sama). Untuk gambar yang melebihi setengah halaman sebaiknya ditempatkan pada halaman yang tersendiri).

BAB 6
PENYAJIAN DAFTAR PUSTAKA
6.1 Ketentuan Penyusunan Daftar Pustaka
1. Daftar pustaka disusun secara alfabetif menurut nama belakang pengarang/penulisnya.
2. Tiap-tiap pustaka diketik satu spasi, dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.
3. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik pada batas margin kiri tanpa nomor. Sedangkan bars kedua dan seterusnya diketik menjorok ke dalam dengan indensi tujuh.
4. Cara penulisan nama pengarang asing dalam daftar pustaka dahulukan nama keluarga (dibalik). Untuk dua pengarang, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik. Tapi bila nama pengarang lebih dari dua, nama pengarang pertama saja yang ditulis dan kemudian diikuti dengan kata et al.
5. Apabila sumber pustaka diperoleh dari dua lebih karangan dalam tahun penerbitan yang berbeda dan ditulis oleh seorang pengarang (seperti buku saduran), maka daftar pustaka disusun menurut waktu (tahun).
6. Dalam daftar pustaka sama sekali tidak boleh dicantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca oleh penulis. Bila mengutip dari suatu buku, dan buku tersebut mengutip dari buku lain, maka yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah buku yang dibaca sendiri.
7. Bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak dapat diperoleh dari kepustakaan (misalnya pernyataan lisan seperti keterangan pribadi, hasil wawancara dan sebagainya) tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka.
8. Apabila jumlah referensi banyak, daftar pustaka dibagi ke dalam kelompok yaitu : kelompok buku-buku, kelompok penerbitan berkala, dan kelompok dokumen-dokumen.
6.2 Cara Penerbitan Daftar Pustaka
6.2.1 Golongan Dokumen
Penulisan daftar pustaka untuk golongan dokumen, hendaknya disusun menurut tingkatan dokumen tersebut, seperti :
- Undang-Undang
- Peraturan Pemerintah
- Keputusan Presiden
- Keputusan Menteri
- Keputusan Direktur Jenderal
- Keputusan Gubernur dan seterusya.
Contoh :
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1984, Tentang Perindustrian, Departemen Perindustrian, Jakarta.
6.2.2 Golongan Buku
Unsur-unsur yang perlu dimasukkan dalam penulisan daftar pustaka golongan buku ini adalah nama pengarang/penulis, judul karangan, data tentang cara penulisannya adalah sebagai berikut :
Satu Pengarang
Bila buku yang dijadikan sumber pustaka ditulis oleh satu orang pengarang, nama pengarangnya terdiri dari nama keluarga (marga), maka nama keluarga ditulis terlebih dahulu diikuti tanda koma kemudian nama asli pengarangnya titik dan koma, tahun penerbitan titik, judul buku koma, nama penerbit koma, dan tempat penerbitan titik.
Contoh :
Umar, Husein, 2000. Bussines an Introduction, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dua Pengarang
Apabila suatu buku ditulis oleh dua orang, maka penulisan daftar pustaka dimulai pada pengarang pertama.
Contoh :
Mubyarto dan Suratno, 1991. Metode Penelitian Ekonomi, Yayasan Agro Ekonomika, Yogyakarta.
Tiga pengarang
Jika buku ditulis tiga pengarang atau lebih, maka hanya nama belakangnya saja yang ditulis.
Contoh :
Bowersox, Closs, and Cooper, 2002. Supply chain logistics management. New York. McGraw-Hill/Irwin.
Buku Terjemahan / Suntingan / Saduran
Buku-buku semacam ini bila dijadikan sumber pustaka, di belakang nama pengarang harus dicantumkan kata terjemahan / saduran / suntingan yang ditempatkan dalam kurung.
Contoh :
Boot, Anne dan Peter Mc. Cawley (Penyuntingan), 1982, Ekonomi Orde Baru, LP3ES, Jakarta.
Buku Sumber Kedua
Buku sumber kedua yaitu buku yang ditulis kembali oleh penulis lain, maka cukup mencantumkan sumber kedua.
Contoh :
Krug, Edward A., 1990. Curriculum Planning, Harter and Row, New York.
Buku Berjilid / Berseri dan Dengan Edisi
Bila buku semacam ini digunakan di berbagai referensi dalam penulisan skripsi, maka cara penulisan daftar pustakanya dapat ditulis seperti contoh berikut :
Contoh:
Suhardi, Sigit., 1996, Asas-Asas Accounting, Bagian Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Skripsi/Thesis/Disertasi
Contoh :
Budiarto., 2000. Sebab-Sebab dan cara pencegahan Labor Turn Over Di Pabrik Rokok Menara Sala, Skripsi Sarjana Tak Diterbitkan, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
6.2.3 Golongan Penerbitan Berkala
Harus mencantumkan ; nama pengarang, judul artikel, nama majalah/surat kabar/bulletin yang termuat artikel, volume atau nomor, tanggal, tahun penerbitan, halaman dan kolom.
Surat Kabar
Contoh :
Jakarta Times, Februari 6, 1995
Kompas (Jakarta), 10 Mei 1995, Halaman 11 Kolom 2
Jurnal/Majalah/Buletin
Contoh :
Frohlich and Westbrook, 2001. Arcs of integration: An international study of supply chain strategies. Journal of Operation Management, 19 (2), 185-200.
Lembaga Sebagai Penyusun Buku
Bila buku yang dijadikan referensi adalah buku yang diterbitkan oleh lembaga penerbitan buku, maka penulisannya seperti contoh berikut ini :
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, 1990. Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. PN Balai Pustaka, Jakarta.
Hasil Penelitian
Contoh :
Kasrino dan Faisal 1981., Perkembangan Institut dan Pengaruhnya Terhadap Distribusi pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja : Kasus Di Empat Desa Di jawa Barat, Studi Dinamika Pedesaan, Bogor.
Paper dalam Seminar/Lokakarya
Contoh :
Mengundikiro,Apendi., 1983, Konservasi Tanah dalam Rangka Rehabilitas Lahan Di Wilayah Daerah Aliran Sungai, Kertas Kerja pada Lokakarya Pola Tanaman dan Usaha Tani ke VI, Bogor, 20-21 Juni 1983.

BAB 7
PENUTUP
7.1. Persiapan Ujian Skripsi
Penggandaan skripsi untuk persiapan ujian skripsi, baru dapat dilakukan bilamana skripsi telah dinyatakan diterima atau disetujui oleh dosen pembimbing I dan II dan digandakan sesuai jumlah dosen penguji. Sekiranya dalam penyelenggaraan ujian tersebut terdapat koreksi, maka perlu diadakan perbaikan sebagaimana mestinya sesuai dengan saran yang diberikan oleh dosen penguji. Waktu perbaikan maksimum 1 (satu) bulan setelah tanggal ujian yang dikuatkan dengan Surat Pernyataan yang ditanda tangani di depan dosen penguji.
7.2. Penyerahan Hasil Akhir
Skripsi dapat dijilid setelah ditandatangani oleh semua penguji yang hadir pada saat ujian. Skripsi yang telah dijilid diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar ke fakultas dan 1 (satu) eksemplar untuk masing-masing dosen pembimbing.agar tidak mudah rusak. Terutama untuk perpustakaan dan arsip jurusan.