Pages

Sabtu, 28 April 2012

Hakekat dan fungsi bahasa

Hakikat, Fungsi, dan Ragam Bahasa Indonesia

Hakikat, Fungsi, dan Ragam Bahasa Indonesia
Tujuan mempelajari kajian bahasa indonesia :
  1. menjelaskan hakikat bahasa Indonesia,
  2. menjelaskan fungsi bahasa Indonesia,
  3. menjelaskan ragam bahasa Indonesia.
  4. membedakan ragam baku dan tidak baku
  5. membedakan ragam tulis dan lisan
  6. membedakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Hakikat dan fungsi bahasa Indonesia
Pengertian bahasa.
Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi
dengan manusia yang lainnya. Pada saat manusia membutuhkan eksistensinya
diakui, maka interaksi itu terasa semakin penting. Kegiatan berinteraksi ini
membutuhkan alat, sarana atau media, yaitu bahasa. Sejak saat itulah bahasa
menjadi alat, sarana atau media. Bentuk dasar bahasa adalah ujaran. Ujaranlah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Bahasa = sarana komunikasi mencakup aspek bunyi dan makna
Sifat – sifat bahasa :
  • Sistematik karena bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya
  • Mana suka karena unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar
  • Ujar , karena bentuk dasar bahasa
  • Manusiawi, karena dimanfaatkan manusia.
Fungsi bahasa :
  • Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal-balik antar anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
  • Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan,emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembaca.
  • Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya.
  • Fungsi kontrol sosial. Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi :
  • Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
  • Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain
  • Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
  • Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
  • Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu
  • Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi
  • Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan  informasi
Fungsi bahasa Indonesia :
  • Bahasa resmi kenegaraan
  • Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
  • Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan   pelaksanaan pembangunan nasional serta  kepentingan pemerintah
  • Alat pengembangan kebudayaan
Fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa baku :
  • Fungsi Pemersatu, artinya bahasa Indonesia mempersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda
  • Fungsi pemberi kekhasan, artinya bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain
  • Fungsi penambah kewibawaan, penggunaan bahasa baku akan menambah kewibawaan atau prestise.
  • Fungsi sebagai kerangka acuan, mengandung maksud bahwa bahasa baku merupakan kerangka acuan pemakaian bahasa

Ragam Bahasa Indonesia
Manusia adalah makhluk social yang saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan bahasa, dan dalam masyarakat tersebut terdapat bermacam – macam bahasa yang disebut Ragam Bahasa. Indonesia merupakan Negara  yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni
oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti melahirkan berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa Indonesia.

Ragam bahasa menurut sudut pandang penutur :

  • Ragam daerah ( logat / dialek)
  • Ragam pendidikan :        1. Bahasa baku
2. Bahasa tidak baku
  • Ragam bahasa menurut sikap penutur , gaya  atau langgam yang digunakan penutur terhadap orang yang diajak bicara.
Ragam bahasa menurut jenis pemakaiannya :
  • ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan
  • ragam menurut sarananya : 1. Lisan : dengan intonasi yaitu  tekanan, nada, tempo            suara, dan perhentian.
2. Tulisan : dipengaruhi oleh
bentuk, pola kalimat, dan tanda baca.
  • ragam yang mengalami gangguan pencampuran
Ragam bahasa menurut bidang wacana :
  • Ragam ilmiah : bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah,ceramah, tulisan-tulisan ilmiah
  • Ragam populer : bahasa yang digunakan dalam pergaulan seharihari dan dalam tulisan populer

Ragam bahasa baku dan tidak baku
Ciri – ciri ragam bahasa baku :
  • kemantapan dinamis, memiliki kaidah dan aturan yang relatif tetap dan luwes.
  • Kecendekiaan, sanggup mengungkap proses pemikiran yang rumit diberbagai ilmu dan tekhnologi
  • Keseragaman kaidah adalah keseragaman aturan atau norma
Proses pembakuan bahasa terjadi karena keperluan komunikasi. Dalam proses pembakuan atau standardisasi variasi bahasa, bahasa itu disebut bahasa baku atau standard. Pembakuan tidak bermaksud untuk mematikan variasi-variasi bahasa tidak baku. Untuk mengatasi keanekaragaman pemakaian bahasa yang merupakan variasi dari bahasa tidak baku maka diperlukan bahasa bahasa baku atau bahasa standard.
Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang dipergunakan dalam:

  • komunikasi resmi, yakni surat-menyurat resmi, pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi, perundang-undangan, dan sebagainya.
  • wacana teknis, yakni dalam laporan resmi dan karangan ilmiah.
  • pembicaraan di depan umum yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah
  • pembicaraan dengan orang yang dihormati yakni orang yang lebih tua, lebih tinggi status sosialnya dan orang yang baru dikenal.
Ciri struktur (unsur-unsur) bahasa Indonesia baku adalah sebagai berikut.
  1. Pemakaian awalan me- dan ber- (bila ada) secara eksplisit dan konsisten.
  2. b. Pemakaian fungsi gramatikal (subyek, predikat, dan sebagainya secara eksplisit dan konsisten.
  3. c. Pemakaian fungsi bahwa dan karena (bila ada) secara eksplisit dan konsisten (pemakaian kata penghubung secara tepat dan ajeg.
  4. d. Pemakaian pola frase verbal aspek + agen + verba (bila ada) secara konsisten (penggunaan urutan kata yang tepat).
  5. e. Pemakaian konstruksi sintesis (lawan analitis).
  6. f. Pemakaian partikel kah, lah, dan pun secara konsisten.
  7. g. Pemakaian preposisi yang tepat.
  8. h. Pemakaian bentuk ulang yang tepat menurut fungsi dan tempatnya.
  9. i. Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut berbeda dari unsur-unsur yang menandai bahasa Indonesia baku.
  10. j. Pemakaian ejaan resmi yang sedang berlaku (EYD).
  11. k. Pemakaian peristilahan resmi.
  12. Pemakaian kaidah yang baku
Ragam Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan
Ada dua perbedaan yang mencolok mata yang dapat diamati antara ragam bahas tulis dengan ragam bahasa lisan, yaitu :
  1. a. Dari segi suasana peristiwa
Jika menggunakan bahasa tulisan tentu saja orang yang diajak berbahasa tidak ada dihadapan kita. Olehnya itu, bahasa yang digunakan perlu lebih jelas. Fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, objek, dan hubungan antara setiap fungsi itu harus nyata dan erat. Sedangkan dalam bahasa lisan, karena pembicara berhadapan langsung dengan pendengar, unsur (subjek-predikat-objek) kadangkala dapat diabaikan.
  1. b. Dari segi intonasi
Yang membedakan bahasa lisan dan tulisan adalah berkaitan dengan intonasi (panjang-pendek suara/tempo, tinggi-rendah suara/nada, keras-lembut suara/tekanan) yang sulit dilambangkan dalam ejaan dan tanda baca, serta tata tulis yang dimiliki.
Goeller (1980) mengemukakan bahwa ada tiga krakteristik bahasa tulisan yaitu acuracy, brevety, claryty (ABC).

  • Acuracy (akurat) adalah segala informasi atau gagasan yang dituliskan dapat memberi keyakinan bagi pembaca bahwa hal tersebut masuk akal atau logis.
  • Brevety (ringkas) yang berarti gagasan tertulis yang disampaikan bersifat singkat karena tidak menggunakan kata yang mubazir dan berulang, seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya.
  • Claryty (jelas) adalah tulisan itu mudah dipahami, alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca. Tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca.
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Berbahasa Indonesia yang baik adalah berbahasa Indonesia yang sesuai dengan tempat tempat terjadinya kontak berbahasa, sesuai dengan siapa lawan bicara, dan sesuai dengan topic pembicaraan. Bahasa Indonesia yang baik tidak selalu perlu beragam baku. Yang perlu diperhatikan dalam berbahasa Indonesia yang baik adalah pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa. Ada pun berbahasa Indonesia yang benar adalah berbahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar: