Panduan Penulisan Skripsi
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian
Pada umumnya dalam proses pendidikan tinggi, membuat karya ilmiah adalah merupakan suatu keharusan bagi setiap mahasiswa sebagai tugas akhir mereka memperoleh gelar kesarjanaan tertentu. Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang disusun/ditulis oleh seorang mahasiswa jenjang program strata satu (S1 dengan bimbingan seorang dosen pembimbing atau lebih pada akhir studinya yang berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan baik melalui penelitian kepustakaan atau melalui penelitian lapangan.
Dengan demikian jelaslah, ciri pokok skripsi dapat dilihat dari dua aspek yaitu : pertama, sebagai suatu hasil penelitian, karena skripsi disusun atau ditulis berdasarkan hasil penelitian dalam rangka pemecahan permasalahan tertentu. Kedua, sebagai suatu karya ilmiah, karena dalam pembahasannya menggunakan metode berpikir ilmiah antara lain : berpikir skeptik yaitu selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang mendukung setiap pernyataan, berpikir secara analitik apabila selalu menganalisa pernyataan atau persoalan, dan berpikir kritik atau kritis yang selalu berdasarkan pikiran dan pendapat kita pada logika dan kita mampu menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan pada data dan akal sehat (ketiga sikap berpikir tersebut) dapat dikembangkan dengan penelitian yang teratur, terencana dan sistematis.
1.2. Tujuan
Penyusunan buku pedoman penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para mahasiswa dalam kerangka tulisan dan format penulisan skripsi, serta keseragaman didalam pembimbingan penulisan skripsi oleh dosen pembimbing.
BAB 2
BAGIAN POKOK PROPOSAL DAN SKRIPSI
2.1.Bagian dan Format Proposal
Sebuah proposal penelitian merupakan usul penelitian yang lengkap dan jelas walaupun jumlah halamannya tidak dapat ditentukan bias pendek dan bisa juga panjang. Proposal penelitian juga harus mengemukakan berbagai hal secara terinci, sehingga pihak yang berkepentingan (sponsor,pembimbing) dapat melihat hubungan berbagai hal tersebut secara jelas tanpa banyak bertanya.
Disamping itu, proposal penelitian juga bersifat terus terang artinya dapat menunjukkan prosedur penelitian secara lengkap termasuk kesulitan-kesulitan yang mungkin akan ditemukan apabila penelitian benar-benar dilaksanakan.
Bagian-bagian proposal terdiri dari :
1. Bagian awal
2. Bagian inti/tubuh
3. Bagian akhir
2.1.1 Bagian Awal
2.1.1.1 Judul
Judul sebaiknya dirumuskan dalam kalimat singkat dan menggambarkan tema pokok, maksud dan tujuan serta obyek penelitian
2.1.1.2 Halaman Judul
Halaman judul merupakan halaman pertama proposal, biasanya diberi nomor halaman angka romawi kecil (i). Halaman judul memuat judul proposal, program studi, nama dan nomor sttb/nirm mahasiswa, tempat dan tahun. Kalimat-kalimat pada halaman judul diketik simetris (contoh terlampir).
2.1.1.3 Halaman Persetujuan
Bagian proposal setelah halaman judul adalah halaman persetujuan, berisi kalimat persetujuan oleh Dosen Pembimbing (contoh terlampir).
2.1.1.4 Daftar Isi
Merupakan gambaran atau petunjuk tentang garis besar isi keseluruhan proposal. Daftar isi disusun secara teratur mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran (contoh terlampir).
2.1.2 Bagian Inti/Tubuh
2.1.2.1 Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.
1. Latar Belakang
Dalam bagian ini, perlu diuraikan secara singkat dan jelas pentingnya penelitian tersebut dilakukan baik secara empiric maupun secara teoritis. Uraian dapat bersifat induksi maupun deduksi.
2. Perumusan Masalah
Apa yang menjadi masalah pokok perlu dijabarkan secara jelas dalam bagian ini. Pernyataan masalah harus menunjukkan gambaran tentang tujuan yang hendak dicapai dan arah analisis yang akan dilakukan dalam penelitian.
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Menguraikan secara singkat pernyataan tentang apa yang hendak dijawab atau dapat diperoleh melalui penelitian ini. Sedangkan kegunaan penelitian merupakan pernyataan tentang jawaban atas pernyataan sumbangan apa atau kontribusi yang dapat diberikan hasil penelitian tersebut terhadap pengembangan bidang ilmu, teknologi dan terhadap pemecahan persoalan pembangunan dan atau pengembangan institusi.
4. Sistematika Penulisan
Merupakan penjelasan secara keseluruhan isi skripsi yang akan disusun. Sistematika penulisan/rancangan isi tidak berarti sama dengan daftar isi, hanya memuat gagasan pokok dalam masing-masing bab (atau sub bab). Pentingnya rancangan isi ini dikemukakan dalam proposal skripsi agar adviser (pembimbing dan pihak akademik) dapat mengetahui dan memahami tujuan penelitian tersebut.
2.1.2.2 Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang kajian/telaah bahan pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti, hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan dan dapat mendukung kerangka konseptual serta membantu merumuskan hipotesis.
1. Penelitian Terdahulu
Minimal 2 penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan terutama menyangkut persamaan variabel penelitian, alat analisis dan hasil penelitian serta perbedaannya dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
2. Landasan Teori
Bagian ini berisi cuplikan bahan pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti dan sebaiknya menggunakan sumber pustaka yang terbaru.
3. Kerangka Pemikiran
Bagian ini menguraikan secara singkat keterkaitan antara teori dengan variable-variabel yang akan diteliti.
4. Hipotesis (bila perlu)
Merupakan jawaban sementara (dugaan) dari rumusan masalah yang diajukan.
2.1.2.3 Metode Penelitian
Dalam bab ini, perlu diuraikan secara jelas tentang bagaimana data yang diperlukan untuk menguji hipotesis dan menjawab masalah yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada meliputi; Jenis/sifat/endekatan penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel/metode penarikan sampel (bila perlu), metode penarikan sampel (bila perlu), metode pengumpulan data (bila perlu), definisi operasional, dan alat Analisis.
1. Jenis Penelitian
Menguraikan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan dimana dapat berupa penelitian deskriptif, penelitian exploratory, dan penelitian kausal atau kombinasi diantaranya.
2. Jenis dan Sumber Data
Menguraikan tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian dimana dapat berupa data primer dan data sekunder.
3. Populasi dan Sampel
Berisi informasi tentang jumlah keseluruhan subyek yang akan diteliti dan menguraikan tentang penentuan sampel penelitian.
4. Metode Penarikan Sampel
Menguraikan tentang metode yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
5. Metode Pengumpulan Data (bila perlu)
Berisi tentang instrument penelitian, uji validitas dan uji realibilitas.
6. Definisi Operasional
Merupakan definisi dari setiap dimensi/variabel yang akan diteliti yang selanjutnya akan dijabarkan kedalam beberapa indikator, dan pada akhirnya akan diterjemahkan dalam kuesioner.
7. Alat Analisis
Menguraikan tentang alat yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian yang harus disertai penjelasan tentang asumsi-asumsi yang mendasari penggunaan alat analisis tersebut.
8. Jadwal Waktu Penelitian
Menguraikan tentang rencana tahapan-tahapan penyelesaian skripsi maksimum 6 (enam) bulan/satu semester yang disajikan dalam bentuk tabel
2.1.3 Bagian Akhir Proposal
2.1.3.1 Daftar Pustaka
Berisi daftar yang secara lengkap memuat bahan-bahan literatur yang digunakan dalam penulisan skripsi, baik secara langsung (langsung dikutip dalam skripsi) maupun tidak langsung (tidak langsung dikutip tapi dibaca sebagai bahan pertimbangan).
2.1.3.2 Kuesioner Penelitian (bila perlu)
Berisi tentang rancangan daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian.
2.2. Bagian Pokok Skripsi
Seperti halnya proposal, skripsi dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu bagian awal skripsi, bagian inti/tubuh skripsi, dan bagian akhir skripsi.
2.2.1. Bagian Awal Skripsi
1. Sampul
Dalam sampul ini termuat; judul skripsi, logo, nama lengkap dan nomor stambuk mahasiswa, tahun penyelesaian skripsi (contoh terlampir).
2. Halaman Judul
Halaman judul merupakan halaman pertama skripsi, biasanya diberi nomor halaman angka romawi kecil (i). Halaman judul memuat judul skripsi, program studi, nama dan nomor sttb/nirm mahasiswa, tempat dan tahun penyelesaian. Kalimat-kalimat pada halaman judul diketik simetris (contoh terlampir).
3. Halaman Persetujuan/Pengesahan
Bagian skripsi setelah halaman judul adalah halaman persetujuan/pengesahan, berisi kalimat persetujuan/pengesahan oleh Dosen Pembimbing dan Panitia Ujian Skripsi (contoh terlampir)
4. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar diuraikan secara singkat tentang maksud penulisan skripsi, faktor penghambat dan penunjang dalam penyelesaian skripsi serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi tersebut (contoh terlampir).
5. Abstraksi
Abstraksi adalah merupakan ringkasan skripsi. Bagian ini berisi judul skripsi disertai dengan nama pembimbing, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan dan hasil penelitian. Abstraksi tidak diberi nomor halaman, tidak menggunakan kutipan, diketik satu spasi (maksimal 200 kata), diakhiri dengan kata kunci (contoh terlampir).
6. Daftar Isi
Merupakan gambaran atau petunjuk tentang garis besar isi keseluruhan skripsi, daftar isi ini juga merupakan gambaran tentang urutan cara berpikir penulis dalam memecahkan masalah. Daftar isi disusun secara teratur mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran (contoh terlampir).
7. Daftar Tabel
Apabila dalam skripsi banyak mencantumkan tabel, maka tabel-tabel tersebut perlu disusun dalam suatu daftar berurutan nomor table yang ada dalam skripsi. Daftar inilah yang kemudian dimuat di halaman daftar tabel (contoh terlampir).
8. Daftar Gambar
Bila skripsi banyak memuat gambar (grafik,diagram,peta,bagan dan lain-lain), sama halnya dengan daftar table perlu disusun dengan teratur berdasarkan nomor urut gambar yang ada dalam skripsi dimuat dalam halaman daftar gambar (contoh terlampir).
2.2.2 Bagian Inti/Tubuh Skripsi
Pada dasarnya bagian inti/tubuh skripsi dapat dibagi atas enam bab yaitu bab pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, deskripsi atau gambaran umum obyek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan penutup. Bagian inti proposal merupaka bagian inti skripsi ditambah dengan bab berikut :
1. Deskripsi/gambaran Umum Obyek Penelitian (bila perlu)
Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum obyek atau tempat penelitian. Bila obyek atau tempat penelitian dilakukan di perusahaan, maka gambaran umumnya adalah gambaran umum perusahaan misalnya; sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, keadaan-keadaan lain perusahaan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Sedangkan bila dilakukan di suatu wilayah atau daerah maka gambaran umumnya adalah keadaan umum daerah/wilayah tersebut misalnya; keadaan monografi, demografi, topografi, keadaan daerah yang berkaitan dengan masalah penelitian. Selain kedua obyek di atas, tidak perlu ada gambaran umum obyek penelitian.
2. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini terdiri atas dua bagian : pertama, hasil penelitian yang berisi deskriptif hasil penelitian dan hasil pengolahan data. Kedua, pembahasan yang berisi analisis dan interpretasi hasil penelitian.
3. Penutup
Bab ini berisi simpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisis penelitian dan saran-saran yang ditarik dari simpulan.
2.2.3 Bagian Akhir Skripsi
1. Daftar pustaka
Yaitu daftar yang secara lengkap memuat bahan-bahan literatur yang digunakan dalam penulisan skripsi, baik secara langsung (langsung dikutip dalam skripsi) maupun tidak langsung (tidak langsung dikutip tapi dibaca sebagai bahan pertimbangan).
2. Lampiran-lampiran
Lampiran diperlukan apabila ada bahan-bahan bersifat suplementer (melengkapi) yang tidak perlu dimasukkan dalam teks (misalnya formulir surat keterangan, daftar pertanyaan, daftar angket, peraturan-peraturan, akte perusahaan, dan sebagainya). Lampiran ditandai dengan angka romawi besar (seperti lampiran I, lampiran II, dan seterusnya)
3. Daftar Indeks (Bila Perlu))
Jika ada beberapa kata atau istilah asing yang kurang jelas dalam skripsi, hal tersebut perlu dijelaskan secara tersendiri. Penjelasan kata atau istilah tersebut dapat dimuat dalam daftar indeks.
4. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae Sheet)
Memuat nama lengkap. tempat tanggal lahir, agama, alamat, riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan bagi yang sudah bekerja, serta nama, alamat, dan pekerjaan orang tua (contoh terlampir).
BAB 3
TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
3.1 Gaya Penulisan
Sebagai suatu karya tulis ilmiah, skripsi harus disajikan dalam bentuk yang jelas dengan tetap menjaga tingkat akurasinya. Gaya penulisan dengan menggunakan bahasa yang benar dan baik akan memberikan nilai tambah sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami dan mengerti maksud dan makna tulisan tersebut.
Untuk itu, dalam penulisan skripsi perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Gunakan bahasa yang baik dan benar dalam arti menurut tata bahasa dan ejaan Indonesia yang disempurnakan
2. Gunakan kalimat yang sederhana tapi jelas, dan hindari kalimat-kalimat yang panjang.
3. Kalimat-kalimat yang terjalin dalam satu alinea, harus merupakan satu kesatuan dan mempunyai satu pengertian yang jelas
4. Setiap alinea dalam pokok bahasan tertentu, harus mempunyai kaitan antara satu dengan yang lainnya dan harus mengarah kepada penjelasan pokok bahasan.
5. Satu baris dalam kalimat satu alinea tidak boleh diketik pada halaman berikutnya atau ditinggalkan pada dasar halaman, kecuali mencukupi untuk sedikitnya dua baris.
6. Sebaiknya tidak menggunakan istilah asing, kecuali sudah umum digunakan,tetapi belum ada terjemahannya. Istilah asing yang digunakan dicetak miring.
7. Pemisahan kata harus berdasarkan ketentuan atau kaindah bahasa Indonesia dan asing bila menggunakan istilah asing.
8. Hindari penggunaan singkatan-singkatan seperti : tsb (tersebut), yg (yang) dsb (dan sebagainya). Sedangkan singkatan organisasi/perkumpulan, departemen, undang-undang dan sebagainya, seperti United Nation Development Program (UNDP), Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) hanya dapat digunakan bila kepanjangan singkatan tersebut sudah ditulis sebelumnya.
9. Pemakaian lambang/simbol dalam tabel dan gambar, ukuran satuan hitung, harus konsisten dan diberi keterangan yang jelas.
10. Hendaknya ada variasi penggunaan kata-kata dan bentuk kalimat (aktif dan pasif)
11. Kalimat tidak boleh menampilkan bentuk orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-lain), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada kata pengantar, sebaiknya tidak menggunakan kata saya, tapi diganti dengan kata peneliti.
12. Kata penghubung, seperti ; yang, dengan, tetapi, sehingga dan sedangkan, tidak boleh dipakai memulai suatu paragraph.
13. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
14. Bilangan, lambang, atau rumus yang memulai suatu kalimat harus dieja, misalnya sepuluh orang.
15. Tidak terdapat jarak/spasi pada penulisan Rp kecuali dirinci ke bawah, misalnya : Rp1.000.000,-
16. Tanda baca, huruf besar dan huruf kecil harus dipergunakan dengan tepat.
3.2.Ukuran Kertas dan Mesin
1. Kertas yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah kertas A4 ukuran kuarto yaitu 21 x 29.7 cm dengan berat 80 gram. Pemakaian kertas diluar standar ini diperlukan dalam hal-hal tertentu, seperti: penyisipan kertas grafik, kertas gambar, lampiran Surat Keterangan asli, dan semacamnya.
2. Jenis huruf komputer yang digunakan dalam pengetikan skripsi yaitu: “tipe Times New Roman 12″.
3.3.Batas dan Cara Pengetikan
3.3.1. Pengaturan Kertas
Batas pengetikan 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas kertas, dan 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas.
4 cm
4 cm 3 cm
3 cm
3.3.2. Penggunaan Jarak (Spasi)
a. Isi secara keseluruhan (kecuali hal-hal tertentu dari skripsi harus diketik dengan jarak dua spasi
b. Hal-hal tertentu seperti kutipan-kutipan (lima baris keatas), diketik dengan jarak satu spasi (single space typing)
c. Pengetikan antara bab dengan sub-babnya tiga spasi (triple space typing).
d. Pengetikan antara bab/sub-bab dengan baris pertama dua spasi (double space typing).
e. Pengetikan antara judul sub-bab dengan baris di atasnya dan di bawahnya diketik tiga spasi.
3.4. Indensi (Sela Ketukan)
Nomor bab dan judul bab diketik di tengah-tengah secara simetris dengan menggunakan huruf besar tanpa garis bawah dan tanda baca. Nomor sub bab, anak sub bab, dan bagian-bagian bab yang lebih kecil diketik mulai dari batas tepi kiri dengan huruf besar setiap awal kata tanpa garis bawah.
Contoh :
BAB 3
JUDUL BAB
3.1 Judul Sub Bab
3.1.1 Judul Anak Sub Bab (Seksi)
3.1.1.1 Judul Anak Seksi
Awal kalimat dari setiap alinea (paragraph) diketik menjolok ke dalam (indensi) 7 ketukan yang dimulai dari batas tepi kiri judul sub bab, tidak boleh menggunakan kata sambung di awal paragraph.
Contoh :
3.5. Judul Sub Bab
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
3.5. Penomoran Halaman
Setiap halaman skripsi perlu diberi nomor halamannya. Tentang jenis angka dan peletakannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk bagian awal skripsi nomor halamannya menggunakan angka romawi (i,ii,iii,iv,…dst) dan ditempatkan di tengah bagian bawah.
2. Untuk bagian inti/tubuh skripsi dan bagian akhir skripsi nomor halamannya menggunakan angka (1,2,3,4,…dst) dan ditempatkan pada bagian kanan atas dengan jarak 2 cm dari tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan kertas
3. Halaman judul dan halaman pertama dari tiap-tiap bab (halaman yang memakai judul bab) nomor halamannya tidak dicantumkan tetapi tetap diperhitungkan.
3.6. Penulisan Angka Bilangan
a. Hindari penulisan angka bilangan pada awal kalimat, kecuali bila kalimat itu merupakan kalimat-kalimat penjelas lebih dari satu seperti ; bermacam-macam, berbagai jenis…dan seterusnya.
b. Pakailah angka untuk penulisan waktu (seperti : tanggal, tahun, jam), persentase misalnya : 17 Agustus 2007, jam 10.00 Wita, 25 %, dan lain-lain.
c. Untuk penulisan angka bilangan pecahan, sebaiknya ditulis dalam bilangan decimal (seperti ; 2.5 untuk dua setengah, 0.05 untuk lima per seratus)
d. Angka yang menunjukkan bilangan bulat dan besar, dapat di eja supaya lebih mudah (misalnya ; 5 juta, 20 milyar, dan sebagainya).
3.7. Penulisan dan Penyusunan Daftar Isi, Tabel, Gambar
a. Judul daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran diketik dengan huruf besar tanpa titik dan ditempatkan di tengah-tengah kertas (contoh terlampir).
b. Materi-materi daftar isi, tabel, dan gambar diketik 3 spasi di bawah judul secara berturut-turut berdasarkan nomor urut bab, tabel, dan gambar skripsi (contoh terlampir).
c. Pada akhir penulisan judul bab, tabel, dan gambar selalu diberi nomor halaman sesuai dengan nomor halaman skripsi dimana judul bab, tabel, dan gambar tertera (contoh terlampir).
d. Setiap kata dalam judul sub bab, tabel, dan gambar diawali dengan huruf besar.
BAB 4
PENGUTIPAN
4.1. Kutipan Dalam Skripsi
Dalam penulisan skripsi, mengutip tulisan dari penulis atau dari pengarang lain tidak dilarang dan dapat dibenarkan sepanjang tidak menyalahi ketentuan ilmiah. Kutipan pada umumnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Kutipan Langsung yaitu mengutip tulisan dari pengarang lain, dimana kutipan tersebut persis sama dengan sumber aslinya.
2. Kutipan Tidak Langsung yaitu kutipan yang tidak persis sama dengan sumber aslinya, kutipan tersebut merupakan ketikan pokok-pokok pikiran yang disusun menurut jalan pikiran dan dinyatakan dalam bahasa penulis sendiri (tanpa merubah ide dasar bahan yang dikutip).
4.2. Cara Pengutipan
4.2.1. Kutipan Langsung
Kutipan yang kurang dari lima baris disebut kutipan langsung pendek, diketik dalam teks dengan jarak dua spasi.
Sedangkan kutipan langsung yang lebih dari empat baris atau lima baris ke atas disebut kutipan langsung panjang, diketik menjorok ke dalam indensi tujuh ketukan dari batas tepi kiri kalimat di atasnya dengan jarak satu spasi, tanpa menggunakan tanda petik (“).
Sumber kutipan langsung pendek maupun panjang selalu dapat ditulis sebelum dan setelah kutipan.
Contoh :
Bila 4 baris atau kurang
Menurut Manullang (2002:179), produksi adalah proses koordinasi berbagai factor produksi atau sumber daya untuk mentransformasi bahan menjadi produk (barang) atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Bila lebih dari 4 baris
Hubungan erat antara pemasaran dan perencanaan strategis ini dikemukakan oleh Powers (1991:05) sebagai berikut:
Marketing plays a very key and instrumental role in the strategic planning process. Marketing is the driving force behind evaluation market conditions, developing new product ideas, and assessing threats in environment, marketing must interact with other functional units in this process, and its role vital.
4.2.2. Kutipan Tidak Langsung
Sebagaimana kutipan langsung, kutipan tidak langsung dibedakan pula menjadi dua yaitu kutipan tidak langsung pendek dan kutipan tidak langsung panjang. Kalau kutipan langsung dibedakan berdasarkan jumlah baris kutipan, maka kutipan tidak langsung diklasifikasikan berdasarkan alinea.
Kutipan yang tidak lebih dari satu alinea atau kurang dari satu alinea, dikategorikan sebagai kutipan tidak langsung pendek. Sedangkan kutipan yang lebih dari satu alinea termasuk dalam kategori kutipan tidak langsung panjang.
Penulisan kutipan tidak langsung pendek maupun tidak langsung panjang, diketik sama seperti teks biasa dengan dua spasi tanpa diberi tanda petik dan diikuti sumbernya.
Contoh :
Sistem kompensasi dalam perusahaan harus dihubungkan dengan tujuan dan strategi perusahaan. Pemberian kompensasi harus dirancang sedemikian rupa, harus mempertimbangkan keadilan secara internal dan eksternal, sehingga SDM puas menerimanya dan kinerjanya meningkat. Pembayaran kompensasi yang tidak memuaskan pada pegawai akan menyebabkan kinerja SDM menjadi rendah (Werther & Davis, 1996:379). Selanjutnya dinyatakan bahwa kompensasi secara signifikan berpengaruh terhadap turnover pegawa (Koh & Goh, 1995:225). Selain itu, penerapan system insentif yang efektif dapat digunakan untuk mempertahankan pegawai yang berkualitas dan mempunyai dampak pada kinerja keuangan (Schuller & Jackson, 1997:11).
4.3. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengutipan
Bila mengutip dari sumber lain perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
a. Hindari membuat kutipan langsung terlalu banyak karena mengganggu tulisan atau teks.
b. Kutipan langsung tidak diperkenankan menggunakan kata-kata peneliti sendiri, dikhawatirkan akan merubah arti/makna dari bahan yang dikutip.
c. Kutipan tidak langsung dapat diubah, tetapi tidak merubah ide dasar atau makna kutipan dan peneliti bertanggungjawab penuh terhadap kebenaran dan ketelitian bahan yang dikutipnya.
d. Apabila bahan yang dikutip lebih dari satu yang menjelaskan makna yang sama, maka sebaiknya peneliti menarik kesimpulan dari penjelasan tersebut.
4.4. Pengutipan dari Beberapa Sumber
a. Kutipan dari sumber asing yang belum ada terjemahannya, maka diketik berdasarkan sumber aslinya dan dicetak miring.
b. Kutipan yang berasal dari sumber asing yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sumber kutipannya cukup ditulis nama penerjemah, tahun penerbitan, dan halaman.
Contoh a:
Dalam pemasaran bisnis, Kotler (2000:192) mengemukakan bahwa: Bussiness market consists off all the organization that acquire goods and services used in the production of other products or services that are sold, rented, or supplied to others.
Contoh b:
Soewarsono (1985:19) mengemukakan bahwa manajemen sebagai suatu proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan kelompok dan berdasarkan atas tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan menggunakan sumber-sumber tenaga manusia dan bukan tenaga manusia.
c. Kutipan yang merupakan hasil kutipan (sumber kedua), penulisannya dapat dilakukan sebagai berikut :
Contoh:
Sementara itu Feigenbaum dalam Mizuno (1994:21) mengemukakan bahwa: Pengendalian Mutu Terpadu adalah sistem yang efektif untuk memadukan pengembangan mutu dari berbagai kelompok di sebuah perusahaan sehingga memungkinkan produksi dan jasa mencapai tingkat yang paling ekonomis yang memungkinkan tercapainya kepuasan pelanggan sepenuhnya.
d. Apabila sumber kutipan tersebut ditulis oleh dua orang, maka kedua nama penulis tersebut ditulis dengan mengambil nama keluarganya saja atau dengan memperhatikan kelaziman dalam pemanggilannya (khusus bagi penulis Indonesia).
Contoh :
Sumarni dan Soeprihanto (1998:5) mengemukakan bahwa perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntugan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Apabila sumber acuan tersebut ditulis oleh tiga orang atau lebih, maka yang ditulis adalah nama pengarang pertama kemudian diikuti oleh dengan kata lain et al (untuk penulis asing) dan dkk (untuk penulis Indonesia).
Contoh :
Henema, et al, (1996:73) mengemukakan : A job is collection of tasks can be contribute the production of some products and services provided by the organization each job has artial ability requirements ( as well as certain reward associated with it).
e. Sumber kutipan dari jurnal ilmiah dalam dan luar negeri, perlu dikutip nama penulis (tahun penerbitan:halaman).
Contoh :
Menurut Kertzman et al (2003:2), e-business is the exchange of goods, service and information and/or ideas using an electronic medium.
f. Sumber kutipan dari buku suntingan (kumpulan karangan), majalah, bulletin, surat kabar, dan sejenisnya perlu mencantumkan nama pengarang, nama majalah/bulletin/surat kabar, waktu penerbitan (tahun:halaman).
Contoh :
Evans, Media Informasi Perdagangan, (1984: 8) Peluang dan potensi Negara-negara APEC cukup besar sementara GDP (Gross Domestik Product)-nya tahun 1991 mencapai 52 persen dari GDP dunia yang jumlah penduduknya sekitar 2 milyar jiwa.
g. Sumber kutipan yang berasal dari dokumen, seperti perundang-undangan, ketetapan-ketetapan, keputusan-keputusan pemerintah dan sejenisnya, sedapat mungkin disingkat tanpa menyebutkan perihalnya. Sedangkan tahun dan halamannya tetap dicantumkan atau dengan menyebutkan pasal dan ayatnya saja.
Contoh :
UUD 1945,ps.23,ay.1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan tiap-tiap tahun dengan Undang-Undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun lalu.
h. Sumber kutipan melalui internet, jika ada pengarangnya, dicantumkan nama pengarang, (tahun:halaman). Sedangkan bila tidak terdapat pengarangnya, maka cukup menyebutkan media, (tahun:halaman).
Contoh:
i. Bila sumber kutipan itu berupa wawancara, maka perlu mencantumkan siapa yang diwawancarai dan kapan dilakukan (dilengkapi dengan jam, hari/tanggal, bulan, dan tahun) serta diawali kata wawancara.
Contoh :
Hasil wawancara dengan Haryanto pada jam 10:00 Wita, Senin, 20 Agustus 2007 mengemukakan bahwa aspek dominan dalam pengukuran efisiensi kerja para staf adalah sejauhmana mereka dapat merampungkan seluruh laporan tepat waktu, sehingga keputusan yang diambil dengan laporan tersebut tetap aktual.
BAB 5
TABEL DAN GAMBAR
5.1. Penyajian Tabel
Penyajian tabel merupakan metode yang sistematis untuk menyajikan data kuantitatif dalam bentuk kolom-kolom dan baris-baris yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel dimaksudkan agar pembaca dengan mudah dan tepat memahami dan menelaah apa yang disajikan. Tabel yang baik yaitu apabila disusun relative sederhana dan memuat sejumlah variabel penelitian.
5.2. Format Tabel
Komponen utama dari tabel terdiri dari ; nomor tabel, judul tabel, judul kolom-kolom dari pada tabel atau sel-sel yang ada dalam tabel, badan sumber data dalam tabel.
5.3. Pemberian Nomor dan Judul Tabel
Tabel harus diberi nomor dan judul. Nomor tabel disesuaikan dengan bab dimana tabel tersebut dicantumkan. Judul tabel harus ditulis setelah nomor tabel dan seterusnya sejajar huruf pertama judul (contoh terlampir).
5.4. Penyajian Gambar
Gambar dalam skripsi adalah grafik, diagram, bagan, peta, photo, dan lain-lain. Penyajian gambar bertujuan untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman data penelitian.
Dalam penyajian gambar dalam skripsi dapat diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahan gambar harus diberi nomor (misalnya Gambar 1, Gambar 2, dan seterusnya)
2. Nomor dan judul gambar ditempatkan di atas gambar, diketik dengan huruf besar tanpa tanda baca serta dilampirkan sumbernya di bawah gambar.
3. Gambar yang kurang dari setengah halaman ditempatkan secara serasi sesudah teks (sedapat mungkin pada halaman yang sama). Untuk gambar yang melebihi setengah halaman sebaiknya ditempatkan pada halaman yang tersendiri).
BAB 6
PENYAJIAN DAFTAR PUSTAKA
6.1 Ketentuan Penyusunan Daftar Pustaka
1. Daftar pustaka disusun secara alfabetif menurut nama belakang pengarang/penulisnya.
2. Tiap-tiap pustaka diketik satu spasi, dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.
3. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik pada batas margin kiri tanpa nomor. Sedangkan bars kedua dan seterusnya diketik menjorok ke dalam dengan indensi tujuh.
4. Cara penulisan nama pengarang asing dalam daftar pustaka dahulukan nama keluarga (dibalik). Untuk dua pengarang, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik. Tapi bila nama pengarang lebih dari dua, nama pengarang pertama saja yang ditulis dan kemudian diikuti dengan kata et al.
5. Apabila sumber pustaka diperoleh dari dua lebih karangan dalam tahun penerbitan yang berbeda dan ditulis oleh seorang pengarang (seperti buku saduran), maka daftar pustaka disusun menurut waktu (tahun).
6. Dalam daftar pustaka sama sekali tidak boleh dicantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca oleh penulis. Bila mengutip dari suatu buku, dan buku tersebut mengutip dari buku lain, maka yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah buku yang dibaca sendiri.
7. Bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak dapat diperoleh dari kepustakaan (misalnya pernyataan lisan seperti keterangan pribadi, hasil wawancara dan sebagainya) tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka.
8. Apabila jumlah referensi banyak, daftar pustaka dibagi ke dalam kelompok yaitu : kelompok buku-buku, kelompok penerbitan berkala, dan kelompok dokumen-dokumen.
6.2 Cara Penerbitan Daftar Pustaka
6.2.1 Golongan Dokumen
Penulisan daftar pustaka untuk golongan dokumen, hendaknya disusun menurut tingkatan dokumen tersebut, seperti :
- Undang-Undang
- Peraturan Pemerintah
- Keputusan Presiden
- Keputusan Menteri
- Keputusan Direktur Jenderal
- Keputusan Gubernur dan seterusya.
Contoh :
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1984, Tentang Perindustrian, Departemen Perindustrian, Jakarta.
6.2.2 Golongan Buku
Unsur-unsur yang perlu dimasukkan dalam penulisan daftar pustaka golongan buku ini adalah nama pengarang/penulis, judul karangan, data tentang cara penulisannya adalah sebagai berikut :
Satu Pengarang
Bila buku yang dijadikan sumber pustaka ditulis oleh satu orang pengarang, nama pengarangnya terdiri dari nama keluarga (marga), maka nama keluarga ditulis terlebih dahulu diikuti tanda koma kemudian nama asli pengarangnya titik dan koma, tahun penerbitan titik, judul buku koma, nama penerbit koma, dan tempat penerbitan titik.
Contoh :
Umar, Husein, 2000. Bussines an Introduction, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dua Pengarang
Apabila suatu buku ditulis oleh dua orang, maka penulisan daftar pustaka dimulai pada pengarang pertama.
Contoh :
Mubyarto dan Suratno, 1991. Metode Penelitian Ekonomi, Yayasan Agro Ekonomika, Yogyakarta.
Tiga pengarang
Jika buku ditulis tiga pengarang atau lebih, maka hanya nama belakangnya saja yang ditulis.
Contoh :
Bowersox, Closs, and Cooper, 2002. Supply chain logistics management. New York. McGraw-Hill/Irwin.
Buku Terjemahan / Suntingan / Saduran
Buku-buku semacam ini bila dijadikan sumber pustaka, di belakang nama pengarang harus dicantumkan kata terjemahan / saduran / suntingan yang ditempatkan dalam kurung.
Contoh :
Boot, Anne dan Peter Mc. Cawley (Penyuntingan), 1982, Ekonomi Orde Baru, LP3ES, Jakarta.
Buku Sumber Kedua
Buku sumber kedua yaitu buku yang ditulis kembali oleh penulis lain, maka cukup mencantumkan sumber kedua.
Contoh :
Krug, Edward A., 1990. Curriculum Planning, Harter and Row, New York.
Buku Berjilid / Berseri dan Dengan Edisi
Bila buku semacam ini digunakan di berbagai referensi dalam penulisan skripsi, maka cara penulisan daftar pustakanya dapat ditulis seperti contoh berikut :
Contoh:
Suhardi, Sigit., 1996, Asas-Asas Accounting, Bagian Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Skripsi/Thesis/Disertasi
Contoh :
Budiarto., 2000. Sebab-Sebab dan cara pencegahan Labor Turn Over Di Pabrik Rokok Menara Sala, Skripsi Sarjana Tak Diterbitkan, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
6.2.3 Golongan Penerbitan Berkala
Harus mencantumkan ; nama pengarang, judul artikel, nama majalah/surat kabar/bulletin yang termuat artikel, volume atau nomor, tanggal, tahun penerbitan, halaman dan kolom.
Surat Kabar
Contoh :
Jakarta Times, Februari 6, 1995
Kompas (Jakarta), 10 Mei 1995, Halaman 11 Kolom 2
Jurnal/Majalah/Buletin
Contoh :
Frohlich and Westbrook, 2001. Arcs of integration: An international study of supply chain strategies. Journal of Operation Management, 19 (2), 185-200.
Lembaga Sebagai Penyusun Buku
Bila buku yang dijadikan referensi adalah buku yang diterbitkan oleh lembaga penerbitan buku, maka penulisannya seperti contoh berikut ini :
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, 1990. Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. PN Balai Pustaka, Jakarta.
Hasil Penelitian
Contoh :
Kasrino dan Faisal 1981., Perkembangan Institut dan Pengaruhnya Terhadap Distribusi pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja : Kasus Di Empat Desa Di jawa Barat, Studi Dinamika Pedesaan, Bogor.
Paper dalam Seminar/Lokakarya
Contoh :
Mengundikiro,Apendi., 1983, Konservasi Tanah dalam Rangka Rehabilitas Lahan Di Wilayah Daerah Aliran Sungai, Kertas Kerja pada Lokakarya Pola Tanaman dan Usaha Tani ke VI, Bogor, 20-21 Juni 1983.
BAB 7
PENUTUP
7.1. Persiapan Ujian Skripsi
Penggandaan skripsi untuk persiapan ujian skripsi, baru dapat dilakukan bilamana skripsi telah dinyatakan diterima atau disetujui oleh dosen pembimbing I dan II dan digandakan sesuai jumlah dosen penguji. Sekiranya dalam penyelenggaraan ujian tersebut terdapat koreksi, maka perlu diadakan perbaikan sebagaimana mestinya sesuai dengan saran yang diberikan oleh dosen penguji. Waktu perbaikan maksimum 1 (satu) bulan setelah tanggal ujian yang dikuatkan dengan Surat Pernyataan yang ditanda tangani di depan dosen penguji.
7.2. Penyerahan Hasil Akhir
Skripsi dapat dijilid setelah ditandatangani oleh semua penguji yang hadir pada saat ujian. Skripsi yang telah dijilid diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar ke fakultas dan 1 (satu) eksemplar untuk masing-masing dosen pembimbing.agar tidak mudah rusak. Terutama untuk perpustakaan dan arsip jurusan.
1.1. Pengertian
Pada umumnya dalam proses pendidikan tinggi, membuat karya ilmiah adalah merupakan suatu keharusan bagi setiap mahasiswa sebagai tugas akhir mereka memperoleh gelar kesarjanaan tertentu. Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang disusun/ditulis oleh seorang mahasiswa jenjang program strata satu (S1 dengan bimbingan seorang dosen pembimbing atau lebih pada akhir studinya yang berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan baik melalui penelitian kepustakaan atau melalui penelitian lapangan.
Dengan demikian jelaslah, ciri pokok skripsi dapat dilihat dari dua aspek yaitu : pertama, sebagai suatu hasil penelitian, karena skripsi disusun atau ditulis berdasarkan hasil penelitian dalam rangka pemecahan permasalahan tertentu. Kedua, sebagai suatu karya ilmiah, karena dalam pembahasannya menggunakan metode berpikir ilmiah antara lain : berpikir skeptik yaitu selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang mendukung setiap pernyataan, berpikir secara analitik apabila selalu menganalisa pernyataan atau persoalan, dan berpikir kritik atau kritis yang selalu berdasarkan pikiran dan pendapat kita pada logika dan kita mampu menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan pada data dan akal sehat (ketiga sikap berpikir tersebut) dapat dikembangkan dengan penelitian yang teratur, terencana dan sistematis.
1.2. Tujuan
Penyusunan buku pedoman penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para mahasiswa dalam kerangka tulisan dan format penulisan skripsi, serta keseragaman didalam pembimbingan penulisan skripsi oleh dosen pembimbing.
BAB 2
BAGIAN POKOK PROPOSAL DAN SKRIPSI
2.1.Bagian dan Format Proposal
Sebuah proposal penelitian merupakan usul penelitian yang lengkap dan jelas walaupun jumlah halamannya tidak dapat ditentukan bias pendek dan bisa juga panjang. Proposal penelitian juga harus mengemukakan berbagai hal secara terinci, sehingga pihak yang berkepentingan (sponsor,pembimbing) dapat melihat hubungan berbagai hal tersebut secara jelas tanpa banyak bertanya.
Disamping itu, proposal penelitian juga bersifat terus terang artinya dapat menunjukkan prosedur penelitian secara lengkap termasuk kesulitan-kesulitan yang mungkin akan ditemukan apabila penelitian benar-benar dilaksanakan.
Bagian-bagian proposal terdiri dari :
1. Bagian awal
2. Bagian inti/tubuh
3. Bagian akhir
2.1.1 Bagian Awal
2.1.1.1 Judul
Judul sebaiknya dirumuskan dalam kalimat singkat dan menggambarkan tema pokok, maksud dan tujuan serta obyek penelitian
2.1.1.2 Halaman Judul
Halaman judul merupakan halaman pertama proposal, biasanya diberi nomor halaman angka romawi kecil (i). Halaman judul memuat judul proposal, program studi, nama dan nomor sttb/nirm mahasiswa, tempat dan tahun. Kalimat-kalimat pada halaman judul diketik simetris (contoh terlampir).
2.1.1.3 Halaman Persetujuan
Bagian proposal setelah halaman judul adalah halaman persetujuan, berisi kalimat persetujuan oleh Dosen Pembimbing (contoh terlampir).
2.1.1.4 Daftar Isi
Merupakan gambaran atau petunjuk tentang garis besar isi keseluruhan proposal. Daftar isi disusun secara teratur mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran (contoh terlampir).
2.1.2 Bagian Inti/Tubuh
2.1.2.1 Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.
1. Latar Belakang
Dalam bagian ini, perlu diuraikan secara singkat dan jelas pentingnya penelitian tersebut dilakukan baik secara empiric maupun secara teoritis. Uraian dapat bersifat induksi maupun deduksi.
2. Perumusan Masalah
Apa yang menjadi masalah pokok perlu dijabarkan secara jelas dalam bagian ini. Pernyataan masalah harus menunjukkan gambaran tentang tujuan yang hendak dicapai dan arah analisis yang akan dilakukan dalam penelitian.
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Menguraikan secara singkat pernyataan tentang apa yang hendak dijawab atau dapat diperoleh melalui penelitian ini. Sedangkan kegunaan penelitian merupakan pernyataan tentang jawaban atas pernyataan sumbangan apa atau kontribusi yang dapat diberikan hasil penelitian tersebut terhadap pengembangan bidang ilmu, teknologi dan terhadap pemecahan persoalan pembangunan dan atau pengembangan institusi.
4. Sistematika Penulisan
Merupakan penjelasan secara keseluruhan isi skripsi yang akan disusun. Sistematika penulisan/rancangan isi tidak berarti sama dengan daftar isi, hanya memuat gagasan pokok dalam masing-masing bab (atau sub bab). Pentingnya rancangan isi ini dikemukakan dalam proposal skripsi agar adviser (pembimbing dan pihak akademik) dapat mengetahui dan memahami tujuan penelitian tersebut.
2.1.2.2 Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang kajian/telaah bahan pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti, hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan dan dapat mendukung kerangka konseptual serta membantu merumuskan hipotesis.
1. Penelitian Terdahulu
Minimal 2 penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan terutama menyangkut persamaan variabel penelitian, alat analisis dan hasil penelitian serta perbedaannya dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
2. Landasan Teori
Bagian ini berisi cuplikan bahan pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti dan sebaiknya menggunakan sumber pustaka yang terbaru.
3. Kerangka Pemikiran
Bagian ini menguraikan secara singkat keterkaitan antara teori dengan variable-variabel yang akan diteliti.
4. Hipotesis (bila perlu)
Merupakan jawaban sementara (dugaan) dari rumusan masalah yang diajukan.
2.1.2.3 Metode Penelitian
Dalam bab ini, perlu diuraikan secara jelas tentang bagaimana data yang diperlukan untuk menguji hipotesis dan menjawab masalah yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada meliputi; Jenis/sifat/endekatan penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel/metode penarikan sampel (bila perlu), metode penarikan sampel (bila perlu), metode pengumpulan data (bila perlu), definisi operasional, dan alat Analisis.
1. Jenis Penelitian
Menguraikan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan dimana dapat berupa penelitian deskriptif, penelitian exploratory, dan penelitian kausal atau kombinasi diantaranya.
2. Jenis dan Sumber Data
Menguraikan tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian dimana dapat berupa data primer dan data sekunder.
3. Populasi dan Sampel
Berisi informasi tentang jumlah keseluruhan subyek yang akan diteliti dan menguraikan tentang penentuan sampel penelitian.
4. Metode Penarikan Sampel
Menguraikan tentang metode yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
5. Metode Pengumpulan Data (bila perlu)
Berisi tentang instrument penelitian, uji validitas dan uji realibilitas.
6. Definisi Operasional
Merupakan definisi dari setiap dimensi/variabel yang akan diteliti yang selanjutnya akan dijabarkan kedalam beberapa indikator, dan pada akhirnya akan diterjemahkan dalam kuesioner.
7. Alat Analisis
Menguraikan tentang alat yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian yang harus disertai penjelasan tentang asumsi-asumsi yang mendasari penggunaan alat analisis tersebut.
8. Jadwal Waktu Penelitian
Menguraikan tentang rencana tahapan-tahapan penyelesaian skripsi maksimum 6 (enam) bulan/satu semester yang disajikan dalam bentuk tabel
2.1.3 Bagian Akhir Proposal
2.1.3.1 Daftar Pustaka
Berisi daftar yang secara lengkap memuat bahan-bahan literatur yang digunakan dalam penulisan skripsi, baik secara langsung (langsung dikutip dalam skripsi) maupun tidak langsung (tidak langsung dikutip tapi dibaca sebagai bahan pertimbangan).
2.1.3.2 Kuesioner Penelitian (bila perlu)
Berisi tentang rancangan daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian.
2.2. Bagian Pokok Skripsi
Seperti halnya proposal, skripsi dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu bagian awal skripsi, bagian inti/tubuh skripsi, dan bagian akhir skripsi.
2.2.1. Bagian Awal Skripsi
1. Sampul
Dalam sampul ini termuat; judul skripsi, logo, nama lengkap dan nomor stambuk mahasiswa, tahun penyelesaian skripsi (contoh terlampir).
2. Halaman Judul
Halaman judul merupakan halaman pertama skripsi, biasanya diberi nomor halaman angka romawi kecil (i). Halaman judul memuat judul skripsi, program studi, nama dan nomor sttb/nirm mahasiswa, tempat dan tahun penyelesaian. Kalimat-kalimat pada halaman judul diketik simetris (contoh terlampir).
3. Halaman Persetujuan/Pengesahan
Bagian skripsi setelah halaman judul adalah halaman persetujuan/pengesahan, berisi kalimat persetujuan/pengesahan oleh Dosen Pembimbing dan Panitia Ujian Skripsi (contoh terlampir)
4. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar diuraikan secara singkat tentang maksud penulisan skripsi, faktor penghambat dan penunjang dalam penyelesaian skripsi serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi tersebut (contoh terlampir).
5. Abstraksi
Abstraksi adalah merupakan ringkasan skripsi. Bagian ini berisi judul skripsi disertai dengan nama pembimbing, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan dan hasil penelitian. Abstraksi tidak diberi nomor halaman, tidak menggunakan kutipan, diketik satu spasi (maksimal 200 kata), diakhiri dengan kata kunci (contoh terlampir).
6. Daftar Isi
Merupakan gambaran atau petunjuk tentang garis besar isi keseluruhan skripsi, daftar isi ini juga merupakan gambaran tentang urutan cara berpikir penulis dalam memecahkan masalah. Daftar isi disusun secara teratur mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran (contoh terlampir).
7. Daftar Tabel
Apabila dalam skripsi banyak mencantumkan tabel, maka tabel-tabel tersebut perlu disusun dalam suatu daftar berurutan nomor table yang ada dalam skripsi. Daftar inilah yang kemudian dimuat di halaman daftar tabel (contoh terlampir).
8. Daftar Gambar
Bila skripsi banyak memuat gambar (grafik,diagram,peta,bagan dan lain-lain), sama halnya dengan daftar table perlu disusun dengan teratur berdasarkan nomor urut gambar yang ada dalam skripsi dimuat dalam halaman daftar gambar (contoh terlampir).
2.2.2 Bagian Inti/Tubuh Skripsi
Pada dasarnya bagian inti/tubuh skripsi dapat dibagi atas enam bab yaitu bab pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, deskripsi atau gambaran umum obyek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan penutup. Bagian inti proposal merupaka bagian inti skripsi ditambah dengan bab berikut :
1. Deskripsi/gambaran Umum Obyek Penelitian (bila perlu)
Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum obyek atau tempat penelitian. Bila obyek atau tempat penelitian dilakukan di perusahaan, maka gambaran umumnya adalah gambaran umum perusahaan misalnya; sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, keadaan-keadaan lain perusahaan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Sedangkan bila dilakukan di suatu wilayah atau daerah maka gambaran umumnya adalah keadaan umum daerah/wilayah tersebut misalnya; keadaan monografi, demografi, topografi, keadaan daerah yang berkaitan dengan masalah penelitian. Selain kedua obyek di atas, tidak perlu ada gambaran umum obyek penelitian.
2. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini terdiri atas dua bagian : pertama, hasil penelitian yang berisi deskriptif hasil penelitian dan hasil pengolahan data. Kedua, pembahasan yang berisi analisis dan interpretasi hasil penelitian.
3. Penutup
Bab ini berisi simpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisis penelitian dan saran-saran yang ditarik dari simpulan.
2.2.3 Bagian Akhir Skripsi
1. Daftar pustaka
Yaitu daftar yang secara lengkap memuat bahan-bahan literatur yang digunakan dalam penulisan skripsi, baik secara langsung (langsung dikutip dalam skripsi) maupun tidak langsung (tidak langsung dikutip tapi dibaca sebagai bahan pertimbangan).
2. Lampiran-lampiran
Lampiran diperlukan apabila ada bahan-bahan bersifat suplementer (melengkapi) yang tidak perlu dimasukkan dalam teks (misalnya formulir surat keterangan, daftar pertanyaan, daftar angket, peraturan-peraturan, akte perusahaan, dan sebagainya). Lampiran ditandai dengan angka romawi besar (seperti lampiran I, lampiran II, dan seterusnya)
3. Daftar Indeks (Bila Perlu))
Jika ada beberapa kata atau istilah asing yang kurang jelas dalam skripsi, hal tersebut perlu dijelaskan secara tersendiri. Penjelasan kata atau istilah tersebut dapat dimuat dalam daftar indeks.
4. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae Sheet)
Memuat nama lengkap. tempat tanggal lahir, agama, alamat, riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan bagi yang sudah bekerja, serta nama, alamat, dan pekerjaan orang tua (contoh terlampir).
BAB 3
TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
3.1 Gaya Penulisan
Sebagai suatu karya tulis ilmiah, skripsi harus disajikan dalam bentuk yang jelas dengan tetap menjaga tingkat akurasinya. Gaya penulisan dengan menggunakan bahasa yang benar dan baik akan memberikan nilai tambah sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami dan mengerti maksud dan makna tulisan tersebut.
Untuk itu, dalam penulisan skripsi perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Gunakan bahasa yang baik dan benar dalam arti menurut tata bahasa dan ejaan Indonesia yang disempurnakan
2. Gunakan kalimat yang sederhana tapi jelas, dan hindari kalimat-kalimat yang panjang.
3. Kalimat-kalimat yang terjalin dalam satu alinea, harus merupakan satu kesatuan dan mempunyai satu pengertian yang jelas
4. Setiap alinea dalam pokok bahasan tertentu, harus mempunyai kaitan antara satu dengan yang lainnya dan harus mengarah kepada penjelasan pokok bahasan.
5. Satu baris dalam kalimat satu alinea tidak boleh diketik pada halaman berikutnya atau ditinggalkan pada dasar halaman, kecuali mencukupi untuk sedikitnya dua baris.
6. Sebaiknya tidak menggunakan istilah asing, kecuali sudah umum digunakan,tetapi belum ada terjemahannya. Istilah asing yang digunakan dicetak miring.
7. Pemisahan kata harus berdasarkan ketentuan atau kaindah bahasa Indonesia dan asing bila menggunakan istilah asing.
8. Hindari penggunaan singkatan-singkatan seperti : tsb (tersebut), yg (yang) dsb (dan sebagainya). Sedangkan singkatan organisasi/perkumpulan, departemen, undang-undang dan sebagainya, seperti United Nation Development Program (UNDP), Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) hanya dapat digunakan bila kepanjangan singkatan tersebut sudah ditulis sebelumnya.
9. Pemakaian lambang/simbol dalam tabel dan gambar, ukuran satuan hitung, harus konsisten dan diberi keterangan yang jelas.
10. Hendaknya ada variasi penggunaan kata-kata dan bentuk kalimat (aktif dan pasif)
11. Kalimat tidak boleh menampilkan bentuk orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-lain), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada kata pengantar, sebaiknya tidak menggunakan kata saya, tapi diganti dengan kata peneliti.
12. Kata penghubung, seperti ; yang, dengan, tetapi, sehingga dan sedangkan, tidak boleh dipakai memulai suatu paragraph.
13. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
14. Bilangan, lambang, atau rumus yang memulai suatu kalimat harus dieja, misalnya sepuluh orang.
15. Tidak terdapat jarak/spasi pada penulisan Rp kecuali dirinci ke bawah, misalnya : Rp1.000.000,-
16. Tanda baca, huruf besar dan huruf kecil harus dipergunakan dengan tepat.
3.2.Ukuran Kertas dan Mesin
1. Kertas yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah kertas A4 ukuran kuarto yaitu 21 x 29.7 cm dengan berat 80 gram. Pemakaian kertas diluar standar ini diperlukan dalam hal-hal tertentu, seperti: penyisipan kertas grafik, kertas gambar, lampiran Surat Keterangan asli, dan semacamnya.
2. Jenis huruf komputer yang digunakan dalam pengetikan skripsi yaitu: “tipe Times New Roman 12″.
3.3.Batas dan Cara Pengetikan
3.3.1. Pengaturan Kertas
Batas pengetikan 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas kertas, dan 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas.
4 cm
4 cm 3 cm
3 cm
3.3.2. Penggunaan Jarak (Spasi)
a. Isi secara keseluruhan (kecuali hal-hal tertentu dari skripsi harus diketik dengan jarak dua spasi
b. Hal-hal tertentu seperti kutipan-kutipan (lima baris keatas), diketik dengan jarak satu spasi (single space typing)
c. Pengetikan antara bab dengan sub-babnya tiga spasi (triple space typing).
d. Pengetikan antara bab/sub-bab dengan baris pertama dua spasi (double space typing).
e. Pengetikan antara judul sub-bab dengan baris di atasnya dan di bawahnya diketik tiga spasi.
3.4. Indensi (Sela Ketukan)
Nomor bab dan judul bab diketik di tengah-tengah secara simetris dengan menggunakan huruf besar tanpa garis bawah dan tanda baca. Nomor sub bab, anak sub bab, dan bagian-bagian bab yang lebih kecil diketik mulai dari batas tepi kiri dengan huruf besar setiap awal kata tanpa garis bawah.
Contoh :
BAB 3
JUDUL BAB
3.1 Judul Sub Bab
3.1.1 Judul Anak Sub Bab (Seksi)
3.1.1.1 Judul Anak Seksi
Awal kalimat dari setiap alinea (paragraph) diketik menjolok ke dalam (indensi) 7 ketukan yang dimulai dari batas tepi kiri judul sub bab, tidak boleh menggunakan kata sambung di awal paragraph.
Contoh :
3.5. Judul Sub Bab
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
3.5. Penomoran Halaman
Setiap halaman skripsi perlu diberi nomor halamannya. Tentang jenis angka dan peletakannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk bagian awal skripsi nomor halamannya menggunakan angka romawi (i,ii,iii,iv,…dst) dan ditempatkan di tengah bagian bawah.
2. Untuk bagian inti/tubuh skripsi dan bagian akhir skripsi nomor halamannya menggunakan angka (1,2,3,4,…dst) dan ditempatkan pada bagian kanan atas dengan jarak 2 cm dari tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan kertas
3. Halaman judul dan halaman pertama dari tiap-tiap bab (halaman yang memakai judul bab) nomor halamannya tidak dicantumkan tetapi tetap diperhitungkan.
3.6. Penulisan Angka Bilangan
a. Hindari penulisan angka bilangan pada awal kalimat, kecuali bila kalimat itu merupakan kalimat-kalimat penjelas lebih dari satu seperti ; bermacam-macam, berbagai jenis…dan seterusnya.
b. Pakailah angka untuk penulisan waktu (seperti : tanggal, tahun, jam), persentase misalnya : 17 Agustus 2007, jam 10.00 Wita, 25 %, dan lain-lain.
c. Untuk penulisan angka bilangan pecahan, sebaiknya ditulis dalam bilangan decimal (seperti ; 2.5 untuk dua setengah, 0.05 untuk lima per seratus)
d. Angka yang menunjukkan bilangan bulat dan besar, dapat di eja supaya lebih mudah (misalnya ; 5 juta, 20 milyar, dan sebagainya).
3.7. Penulisan dan Penyusunan Daftar Isi, Tabel, Gambar
a. Judul daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran diketik dengan huruf besar tanpa titik dan ditempatkan di tengah-tengah kertas (contoh terlampir).
b. Materi-materi daftar isi, tabel, dan gambar diketik 3 spasi di bawah judul secara berturut-turut berdasarkan nomor urut bab, tabel, dan gambar skripsi (contoh terlampir).
c. Pada akhir penulisan judul bab, tabel, dan gambar selalu diberi nomor halaman sesuai dengan nomor halaman skripsi dimana judul bab, tabel, dan gambar tertera (contoh terlampir).
d. Setiap kata dalam judul sub bab, tabel, dan gambar diawali dengan huruf besar.
BAB 4
PENGUTIPAN
4.1. Kutipan Dalam Skripsi
Dalam penulisan skripsi, mengutip tulisan dari penulis atau dari pengarang lain tidak dilarang dan dapat dibenarkan sepanjang tidak menyalahi ketentuan ilmiah. Kutipan pada umumnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Kutipan Langsung yaitu mengutip tulisan dari pengarang lain, dimana kutipan tersebut persis sama dengan sumber aslinya.
2. Kutipan Tidak Langsung yaitu kutipan yang tidak persis sama dengan sumber aslinya, kutipan tersebut merupakan ketikan pokok-pokok pikiran yang disusun menurut jalan pikiran dan dinyatakan dalam bahasa penulis sendiri (tanpa merubah ide dasar bahan yang dikutip).
4.2. Cara Pengutipan
4.2.1. Kutipan Langsung
Kutipan yang kurang dari lima baris disebut kutipan langsung pendek, diketik dalam teks dengan jarak dua spasi.
Sedangkan kutipan langsung yang lebih dari empat baris atau lima baris ke atas disebut kutipan langsung panjang, diketik menjorok ke dalam indensi tujuh ketukan dari batas tepi kiri kalimat di atasnya dengan jarak satu spasi, tanpa menggunakan tanda petik (“).
Sumber kutipan langsung pendek maupun panjang selalu dapat ditulis sebelum dan setelah kutipan.
Contoh :
Bila 4 baris atau kurang
Menurut Manullang (2002:179), produksi adalah proses koordinasi berbagai factor produksi atau sumber daya untuk mentransformasi bahan menjadi produk (barang) atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Bila lebih dari 4 baris
Hubungan erat antara pemasaran dan perencanaan strategis ini dikemukakan oleh Powers (1991:05) sebagai berikut:
Marketing plays a very key and instrumental role in the strategic planning process. Marketing is the driving force behind evaluation market conditions, developing new product ideas, and assessing threats in environment, marketing must interact with other functional units in this process, and its role vital.
4.2.2. Kutipan Tidak Langsung
Sebagaimana kutipan langsung, kutipan tidak langsung dibedakan pula menjadi dua yaitu kutipan tidak langsung pendek dan kutipan tidak langsung panjang. Kalau kutipan langsung dibedakan berdasarkan jumlah baris kutipan, maka kutipan tidak langsung diklasifikasikan berdasarkan alinea.
Kutipan yang tidak lebih dari satu alinea atau kurang dari satu alinea, dikategorikan sebagai kutipan tidak langsung pendek. Sedangkan kutipan yang lebih dari satu alinea termasuk dalam kategori kutipan tidak langsung panjang.
Penulisan kutipan tidak langsung pendek maupun tidak langsung panjang, diketik sama seperti teks biasa dengan dua spasi tanpa diberi tanda petik dan diikuti sumbernya.
Contoh :
Sistem kompensasi dalam perusahaan harus dihubungkan dengan tujuan dan strategi perusahaan. Pemberian kompensasi harus dirancang sedemikian rupa, harus mempertimbangkan keadilan secara internal dan eksternal, sehingga SDM puas menerimanya dan kinerjanya meningkat. Pembayaran kompensasi yang tidak memuaskan pada pegawai akan menyebabkan kinerja SDM menjadi rendah (Werther & Davis, 1996:379). Selanjutnya dinyatakan bahwa kompensasi secara signifikan berpengaruh terhadap turnover pegawa (Koh & Goh, 1995:225). Selain itu, penerapan system insentif yang efektif dapat digunakan untuk mempertahankan pegawai yang berkualitas dan mempunyai dampak pada kinerja keuangan (Schuller & Jackson, 1997:11).
4.3. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengutipan
Bila mengutip dari sumber lain perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
a. Hindari membuat kutipan langsung terlalu banyak karena mengganggu tulisan atau teks.
b. Kutipan langsung tidak diperkenankan menggunakan kata-kata peneliti sendiri, dikhawatirkan akan merubah arti/makna dari bahan yang dikutip.
c. Kutipan tidak langsung dapat diubah, tetapi tidak merubah ide dasar atau makna kutipan dan peneliti bertanggungjawab penuh terhadap kebenaran dan ketelitian bahan yang dikutipnya.
d. Apabila bahan yang dikutip lebih dari satu yang menjelaskan makna yang sama, maka sebaiknya peneliti menarik kesimpulan dari penjelasan tersebut.
4.4. Pengutipan dari Beberapa Sumber
a. Kutipan dari sumber asing yang belum ada terjemahannya, maka diketik berdasarkan sumber aslinya dan dicetak miring.
b. Kutipan yang berasal dari sumber asing yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sumber kutipannya cukup ditulis nama penerjemah, tahun penerbitan, dan halaman.
Contoh a:
Dalam pemasaran bisnis, Kotler (2000:192) mengemukakan bahwa: Bussiness market consists off all the organization that acquire goods and services used in the production of other products or services that are sold, rented, or supplied to others.
Contoh b:
Soewarsono (1985:19) mengemukakan bahwa manajemen sebagai suatu proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan kelompok dan berdasarkan atas tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan menggunakan sumber-sumber tenaga manusia dan bukan tenaga manusia.
c. Kutipan yang merupakan hasil kutipan (sumber kedua), penulisannya dapat dilakukan sebagai berikut :
Contoh:
Sementara itu Feigenbaum dalam Mizuno (1994:21) mengemukakan bahwa: Pengendalian Mutu Terpadu adalah sistem yang efektif untuk memadukan pengembangan mutu dari berbagai kelompok di sebuah perusahaan sehingga memungkinkan produksi dan jasa mencapai tingkat yang paling ekonomis yang memungkinkan tercapainya kepuasan pelanggan sepenuhnya.
d. Apabila sumber kutipan tersebut ditulis oleh dua orang, maka kedua nama penulis tersebut ditulis dengan mengambil nama keluarganya saja atau dengan memperhatikan kelaziman dalam pemanggilannya (khusus bagi penulis Indonesia).
Contoh :
Sumarni dan Soeprihanto (1998:5) mengemukakan bahwa perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntugan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Apabila sumber acuan tersebut ditulis oleh tiga orang atau lebih, maka yang ditulis adalah nama pengarang pertama kemudian diikuti oleh dengan kata lain et al (untuk penulis asing) dan dkk (untuk penulis Indonesia).
Contoh :
Henema, et al, (1996:73) mengemukakan : A job is collection of tasks can be contribute the production of some products and services provided by the organization each job has artial ability requirements ( as well as certain reward associated with it).
e. Sumber kutipan dari jurnal ilmiah dalam dan luar negeri, perlu dikutip nama penulis (tahun penerbitan:halaman).
Contoh :
Menurut Kertzman et al (2003:2), e-business is the exchange of goods, service and information and/or ideas using an electronic medium.
f. Sumber kutipan dari buku suntingan (kumpulan karangan), majalah, bulletin, surat kabar, dan sejenisnya perlu mencantumkan nama pengarang, nama majalah/bulletin/surat kabar, waktu penerbitan (tahun:halaman).
Contoh :
Evans, Media Informasi Perdagangan, (1984: 8) Peluang dan potensi Negara-negara APEC cukup besar sementara GDP (Gross Domestik Product)-nya tahun 1991 mencapai 52 persen dari GDP dunia yang jumlah penduduknya sekitar 2 milyar jiwa.
g. Sumber kutipan yang berasal dari dokumen, seperti perundang-undangan, ketetapan-ketetapan, keputusan-keputusan pemerintah dan sejenisnya, sedapat mungkin disingkat tanpa menyebutkan perihalnya. Sedangkan tahun dan halamannya tetap dicantumkan atau dengan menyebutkan pasal dan ayatnya saja.
Contoh :
UUD 1945,ps.23,ay.1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan tiap-tiap tahun dengan Undang-Undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun lalu.
h. Sumber kutipan melalui internet, jika ada pengarangnya, dicantumkan nama pengarang, (tahun:halaman). Sedangkan bila tidak terdapat pengarangnya, maka cukup menyebutkan media, (tahun:halaman).
Contoh:
i. Bila sumber kutipan itu berupa wawancara, maka perlu mencantumkan siapa yang diwawancarai dan kapan dilakukan (dilengkapi dengan jam, hari/tanggal, bulan, dan tahun) serta diawali kata wawancara.
Contoh :
Hasil wawancara dengan Haryanto pada jam 10:00 Wita, Senin, 20 Agustus 2007 mengemukakan bahwa aspek dominan dalam pengukuran efisiensi kerja para staf adalah sejauhmana mereka dapat merampungkan seluruh laporan tepat waktu, sehingga keputusan yang diambil dengan laporan tersebut tetap aktual.
BAB 5
TABEL DAN GAMBAR
5.1. Penyajian Tabel
Penyajian tabel merupakan metode yang sistematis untuk menyajikan data kuantitatif dalam bentuk kolom-kolom dan baris-baris yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel dimaksudkan agar pembaca dengan mudah dan tepat memahami dan menelaah apa yang disajikan. Tabel yang baik yaitu apabila disusun relative sederhana dan memuat sejumlah variabel penelitian.
5.2. Format Tabel
Komponen utama dari tabel terdiri dari ; nomor tabel, judul tabel, judul kolom-kolom dari pada tabel atau sel-sel yang ada dalam tabel, badan sumber data dalam tabel.
5.3. Pemberian Nomor dan Judul Tabel
Tabel harus diberi nomor dan judul. Nomor tabel disesuaikan dengan bab dimana tabel tersebut dicantumkan. Judul tabel harus ditulis setelah nomor tabel dan seterusnya sejajar huruf pertama judul (contoh terlampir).
5.4. Penyajian Gambar
Gambar dalam skripsi adalah grafik, diagram, bagan, peta, photo, dan lain-lain. Penyajian gambar bertujuan untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman data penelitian.
Dalam penyajian gambar dalam skripsi dapat diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahan gambar harus diberi nomor (misalnya Gambar 1, Gambar 2, dan seterusnya)
2. Nomor dan judul gambar ditempatkan di atas gambar, diketik dengan huruf besar tanpa tanda baca serta dilampirkan sumbernya di bawah gambar.
3. Gambar yang kurang dari setengah halaman ditempatkan secara serasi sesudah teks (sedapat mungkin pada halaman yang sama). Untuk gambar yang melebihi setengah halaman sebaiknya ditempatkan pada halaman yang tersendiri).
BAB 6
PENYAJIAN DAFTAR PUSTAKA
6.1 Ketentuan Penyusunan Daftar Pustaka
1. Daftar pustaka disusun secara alfabetif menurut nama belakang pengarang/penulisnya.
2. Tiap-tiap pustaka diketik satu spasi, dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.
3. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik pada batas margin kiri tanpa nomor. Sedangkan bars kedua dan seterusnya diketik menjorok ke dalam dengan indensi tujuh.
4. Cara penulisan nama pengarang asing dalam daftar pustaka dahulukan nama keluarga (dibalik). Untuk dua pengarang, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik. Tapi bila nama pengarang lebih dari dua, nama pengarang pertama saja yang ditulis dan kemudian diikuti dengan kata et al.
5. Apabila sumber pustaka diperoleh dari dua lebih karangan dalam tahun penerbitan yang berbeda dan ditulis oleh seorang pengarang (seperti buku saduran), maka daftar pustaka disusun menurut waktu (tahun).
6. Dalam daftar pustaka sama sekali tidak boleh dicantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca oleh penulis. Bila mengutip dari suatu buku, dan buku tersebut mengutip dari buku lain, maka yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah buku yang dibaca sendiri.
7. Bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak dapat diperoleh dari kepustakaan (misalnya pernyataan lisan seperti keterangan pribadi, hasil wawancara dan sebagainya) tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka.
8. Apabila jumlah referensi banyak, daftar pustaka dibagi ke dalam kelompok yaitu : kelompok buku-buku, kelompok penerbitan berkala, dan kelompok dokumen-dokumen.
6.2 Cara Penerbitan Daftar Pustaka
6.2.1 Golongan Dokumen
Penulisan daftar pustaka untuk golongan dokumen, hendaknya disusun menurut tingkatan dokumen tersebut, seperti :
- Undang-Undang
- Peraturan Pemerintah
- Keputusan Presiden
- Keputusan Menteri
- Keputusan Direktur Jenderal
- Keputusan Gubernur dan seterusya.
Contoh :
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1984, Tentang Perindustrian, Departemen Perindustrian, Jakarta.
6.2.2 Golongan Buku
Unsur-unsur yang perlu dimasukkan dalam penulisan daftar pustaka golongan buku ini adalah nama pengarang/penulis, judul karangan, data tentang cara penulisannya adalah sebagai berikut :
Satu Pengarang
Bila buku yang dijadikan sumber pustaka ditulis oleh satu orang pengarang, nama pengarangnya terdiri dari nama keluarga (marga), maka nama keluarga ditulis terlebih dahulu diikuti tanda koma kemudian nama asli pengarangnya titik dan koma, tahun penerbitan titik, judul buku koma, nama penerbit koma, dan tempat penerbitan titik.
Contoh :
Umar, Husein, 2000. Bussines an Introduction, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dua Pengarang
Apabila suatu buku ditulis oleh dua orang, maka penulisan daftar pustaka dimulai pada pengarang pertama.
Contoh :
Mubyarto dan Suratno, 1991. Metode Penelitian Ekonomi, Yayasan Agro Ekonomika, Yogyakarta.
Tiga pengarang
Jika buku ditulis tiga pengarang atau lebih, maka hanya nama belakangnya saja yang ditulis.
Contoh :
Bowersox, Closs, and Cooper, 2002. Supply chain logistics management. New York. McGraw-Hill/Irwin.
Buku Terjemahan / Suntingan / Saduran
Buku-buku semacam ini bila dijadikan sumber pustaka, di belakang nama pengarang harus dicantumkan kata terjemahan / saduran / suntingan yang ditempatkan dalam kurung.
Contoh :
Boot, Anne dan Peter Mc. Cawley (Penyuntingan), 1982, Ekonomi Orde Baru, LP3ES, Jakarta.
Buku Sumber Kedua
Buku sumber kedua yaitu buku yang ditulis kembali oleh penulis lain, maka cukup mencantumkan sumber kedua.
Contoh :
Krug, Edward A., 1990. Curriculum Planning, Harter and Row, New York.
Buku Berjilid / Berseri dan Dengan Edisi
Bila buku semacam ini digunakan di berbagai referensi dalam penulisan skripsi, maka cara penulisan daftar pustakanya dapat ditulis seperti contoh berikut :
Contoh:
Suhardi, Sigit., 1996, Asas-Asas Accounting, Bagian Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Skripsi/Thesis/Disertasi
Contoh :
Budiarto., 2000. Sebab-Sebab dan cara pencegahan Labor Turn Over Di Pabrik Rokok Menara Sala, Skripsi Sarjana Tak Diterbitkan, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
6.2.3 Golongan Penerbitan Berkala
Harus mencantumkan ; nama pengarang, judul artikel, nama majalah/surat kabar/bulletin yang termuat artikel, volume atau nomor, tanggal, tahun penerbitan, halaman dan kolom.
Surat Kabar
Contoh :
Jakarta Times, Februari 6, 1995
Kompas (Jakarta), 10 Mei 1995, Halaman 11 Kolom 2
Jurnal/Majalah/Buletin
Contoh :
Frohlich and Westbrook, 2001. Arcs of integration: An international study of supply chain strategies. Journal of Operation Management, 19 (2), 185-200.
Lembaga Sebagai Penyusun Buku
Bila buku yang dijadikan referensi adalah buku yang diterbitkan oleh lembaga penerbitan buku, maka penulisannya seperti contoh berikut ini :
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, 1990. Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. PN Balai Pustaka, Jakarta.
Hasil Penelitian
Contoh :
Kasrino dan Faisal 1981., Perkembangan Institut dan Pengaruhnya Terhadap Distribusi pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja : Kasus Di Empat Desa Di jawa Barat, Studi Dinamika Pedesaan, Bogor.
Paper dalam Seminar/Lokakarya
Contoh :
Mengundikiro,Apendi., 1983, Konservasi Tanah dalam Rangka Rehabilitas Lahan Di Wilayah Daerah Aliran Sungai, Kertas Kerja pada Lokakarya Pola Tanaman dan Usaha Tani ke VI, Bogor, 20-21 Juni 1983.
BAB 7
PENUTUP
7.1. Persiapan Ujian Skripsi
Penggandaan skripsi untuk persiapan ujian skripsi, baru dapat dilakukan bilamana skripsi telah dinyatakan diterima atau disetujui oleh dosen pembimbing I dan II dan digandakan sesuai jumlah dosen penguji. Sekiranya dalam penyelenggaraan ujian tersebut terdapat koreksi, maka perlu diadakan perbaikan sebagaimana mestinya sesuai dengan saran yang diberikan oleh dosen penguji. Waktu perbaikan maksimum 1 (satu) bulan setelah tanggal ujian yang dikuatkan dengan Surat Pernyataan yang ditanda tangani di depan dosen penguji.
7.2. Penyerahan Hasil Akhir
Skripsi dapat dijilid setelah ditandatangani oleh semua penguji yang hadir pada saat ujian. Skripsi yang telah dijilid diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar ke fakultas dan 1 (satu) eksemplar untuk masing-masing dosen pembimbing.agar tidak mudah rusak. Terutama untuk perpustakaan dan arsip jurusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar